kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Kapal Tunda Pelindo Responsif Bantu Padamkan Kebakaran KM Umsini di Makassar

Kapal Tunda Pelindo Responsif Bantu Padamkan Kebakaran KM Umsini di Makassar
(Foto : IST).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Tiga Kapal Tunda (Tug Boat) milik PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dengan sigap merespon atas musibah kebakaran yang menimpa kapal penumpang KM Umsini di Pelabuhan Makassar.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 05.00 Wita, pagi tadi, kapal Penumpang KM Umsini milik PT. Pelni terbakar dan menyebabkan kepanikan di antara penumpang dan awak kapal yang berjumlah ratusan orang.

Pemprov Sulsel

Kapal ini berlayar dari Bau-Bau ke Makassar, dengan kondisi seluruh penumpang dinyatakan selamat.

Tindakan tanggap darurat diambil oleh beberapa kapal sekitar, termasuk KT (Kapal Tunda) Jayanegara 201, KT Anoman VIII, dan KT Anoman IX yang dimiliki oleh Pelindo. Satu kapal tunda lainnya, TB Wisnu milik Pertamina turut bekerja sama dalam usaha pemadaman kebakaran tersebut.

“Kita panjatkan syukur kepada Tuhan, dimana tiga armada kita memenuhi tugas kemanusiaan untuk membantu memadamkan kebakaran yang menimpa KM Umsini di perairan Makassar,” ucap Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim, Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar dalam keterangan Minggu (9/6).

“Proses pemadaman berjalan lancar, dengan pemenuhan standar HSSE, serta kolaborasi dengan armada milik Pertamina sehingga potensi bahaya kebakaran yang lebih besar dapat dihindari, “lanjut Patrick.

Pada proses pemadaman tersebut, KT. Jayanegara 201 yang memiliki kapasitas 1000 Liter/menit dengan jangkauan 130 m, mengambil tindakan sebagai smothering (penghilang oksigen) dengan cara memblock pusat api dengan semburan fire fighting.

Sedangkan KT. Anggada VIII & KT. Anggada IX beraksi sebagai cooling dinding kapal agar dampak kebakaran tidak meluas, serta TB Wisnu sebagai backup cooling.
Kolaborasi antara kapal-kapal ini membantu memadamkan api yang membesar di KM Umsini, sehingga dapat mencegah potensi bahaya yang lebih besar.

Alhasil rbuan penumpang berhasil dievakuasi ke Terminal Penumpang Pelabuhan Anging Mammiri Makassar yang berkapasitas 3.000 orang, cepatnya proses evakuasi dan penanganan kejadian membuat alur pelayaran di sekitar perairan tidak terganggu.