KabarMakassar.com — Konglomerat Prajogo Pangestu berhasil menembus jajaran orang terkaya di dunia dan mengungguli pendiri TikTok, Zhang Yiming, dalam hal kekayaan.
Menurut Forbes Real Time Billionaires, Prajogo menempati posisi ke-26 pada daftar orang terkaya di dunia per Jumat (12/4), dengan kekayaan mencapai US$48,2 miliar atau sekitar Rp774 triliun. Sementara itu, Zhang Yiming memiliki kekayaan sebesar US$43,4 miliar.
Peringkat pertama dalam daftar orang terkaya di dunia diduduki oleh bos produsen barang mewah LVMH, Bernard Arnault, dengan kekayaan mencapai US$215,4 miliar. Posisi kedua ditempati pendiri Amazon, Jeff Bezos, dengan harta sebesar US$206,5 miliar.
Miliarder Elon Musk menempati posisi ketiga dengan harta US$194,7 miliar, sementara pendiri Meta, Mark Zuckerberg, berada di posisi keempat dengan harta US$183,3 miliar.
Sebagai orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu mengungguli miliarder Indonesia lainnya, Low Tuck Kwong, yang berada di posisi ke-73 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Prajogo memiliki berbagai bisnis melalui Barito Group, yang mencakup sejumlah sektor mulai dari kayu hingga petrokimia.
Lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada 13 Mei 1944, Prajogo memulai kariernya sebagai sopir angkot sebelum bertemu dengan pengusaha kayu Malaysia, Bong Sun On alias Burhan Uray, pada 1960-an. Dia kemudian bergabung dengan PT Djajanti Group pada tahun 1969 dan dipercaya mengelola hak pengusahaan hutan (HPH) di Kalimantan Tengah.
Prajogo mendirikan CV Pacific Lumber Coy pada akhir 1980-an, yang kemudian berkembang menjadi Barito Pacific Timber dalam waktu 13 tahun. Prajogo menjadi salah satu pengusaha kayu terkemuka di Indonesia sebelum krisis ekonomi 1997.
Pada 2007, Prajogo memperluas bisnisnya ke sektor petrokimia dengan mengakuisisi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), menjadikan perusahaan tersebut produsen petrokimia terbesar di Indonesia.
Prajogo juga memperluas bisnisnya ke industri batu bara melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa pada 2023.
Selain itu, lini bisnis lainnya, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), juga melakukan IPO pada tahun lalu. Emiten-emiten milik Prajogo mencatatkan kinerja keuangan yang kuat pada tahun 2023, termasuk laba bersih US$26,1 juta atau sekitar Rp414,5 miliar untuk PT Barito Pasifik Tbk. (BRPT) dan laba bersih US$107,41 juta atau sekitar Rp1,65 triliun untuk BREN.