KabarMakassar.com — Kemunduran Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Golkar mendapatkan apresiasi dari para pengurus dan kader DPD Partai Golkar di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sekretaris DPD Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng mengatakan langkah yang di ambil Airlangga Hartarto itu merupakan keputusan yang bagus, karena sebelum diminta mundur oleh para kader, melihat para kader kecewa dengan sikap yang diambil di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
“Saya kira sudah sangat bagus daripada dimundurkan, karena isunya saya dengar bahwa diminta Pak Airlangga untuk mundur, karena berbagai hal yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan hasil munas dan hasil rakernas yang lalu,” kata Marzuki saat dikonfirmasi beberapa hari lalu.
Kekecewaan para kader partai yang berlambang pohon beringin itu, Marzuki menjelaskan bahwa saat menjelang Pilkada serentak, DPP Golkar mengambil keputusan dengan mengeluarkan rekomendasi kepada Calon Kepala Daerah (Cakada) yang tidak sesuai dengan harapan para kader di Sulsel.
Oleh karena itu, kata Marzuki kader partai Golkar di setiap daerah di Sulsel merasa kecewa dengan keputusan DPP Golkar.
Seperti sejumlah kader internal Golkar di Sulsel yang sebelumnya telah diberikan surat tugas untuk maju di Pilgub Sulsel diantaranya Waketum DPP Golkar Nurdin Halid, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP), Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Luwu Utara Indah Indriani Putri, dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Namun, pada saat mendekati Pilkada DPP Partai Golkar memberikan surat rekomendasi kepada bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi yang merupakan bukan kader internal partai Golkar.
“Termasuk juga di Sulsel, lain dikasih surat tugas, eh dikasih ke yang lain rekomendasinya. Banyak juga yang lain, bukan hanya provinsi tapi kabupaten/kota juga,” ungkapnya.