kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

K3 Unhas Pantau Lingkungan, Pastikan Aman dan Bagi Sivitas Akademika

K3 Unhas Pantau Lingkungan, Pastikan Aman dan Bagi Sivitas Akademika
(Foto : IST).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Universitas Hasanuddin melalui Subdirektorat Sistem Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kesejahteraan Direktorat Sumber Daya Manusia melakukan pemantauan lingkungan kerja di lingkup kampus, Senin (25/03).

Kegiatan ini untuk memastikan lingkungan sehat dan nyaman bagi civitas akademika Unhas.

Pemprov Sulsel

Kepala Sub Direktorat Sistem Jaminan K3, Prof. Lalu Muhammad Saleh menjelaskan secara umum kegiatan ini hadir sebagai bagian dari komitmen kampus untuk memberikan lingkungan sehat dan nyaman bagi mahasiswa, staf, dan sivitas akademika lainnya.

Pengukuran melibatkan evaluasi berbagai faktor, seperti tingkat kebisingan, kualitas udara, bahkan potensi bahaya kimia atau biologis.

“Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi kerja sudah sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan yang ditetapkan, termasuk Nilai Ambang Batas (NAB),” jelas Prof Lalu.

Prof Lalu mengatakan proses pemantauan dilakukan untuk memastikan tindakan pencegahan telah efektif dan sesuai dengan standar keselamatan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit, seperti penyakit paru-paru.

Hal tersebut merupakan peran K3 dalam sektor lingkungan yang terbukti membantu mengetahui faktor-faktor yang berpotensi membahayakan, seperti tingkat konsentrasi zat kimia berbahaya.

Direktur Sumber Daya Manusia dr. Idar Mappangara menjelaskan melalui pemantauan pencahayaan dan kebisingan, kampus dapat mengoptimalkan kondisi lingkungan di Unhas.

Hadirnya pemantauan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah potensial yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan sivitas akademika unhas.

“Lingkungan kampus yang bersih dan sehat membantu mencegah penyebaran penyakit menular. Tindakan pencegahan seperti pemantauan kualitas udara dan air yang baik dapat mengurangi risiko penyakit dan wabah di lingkungan kampus,” jelas Prof Idar.