KabarMakassar.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Losari, di Kawasan Metro Tanjung Bunga Makassar, Kamis, (22/2). Jokowi menyebut Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Losari ini sangat penting untuk mengelola air limbah cair.
Hal itu untuk mewujudkan lingkungan yang ramah, meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Saya berpesan dengan beroperasinya sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat ini, penanganan air limbah semakin terintegrasi. Kota Makassar semakin bersih dan kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku semakin baik dan masyarakat semakin sehat dan produktif,” pesan Jokowi di sela-sela acara peresmian.
Presiden dua periode ini mengungkapkan sistem pengelolaan air limbah ini dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Hal itu juga agar memiliki perhatian dan kepedulian bersama-sama mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar.
Lanjut Jokowi, IPAL Losari dibangun dari tahun 2019-2023 dengan biaya Rp1,2 triliun. Berkapasitas 16.000 m3/hari, panjang perpipaan air limbah 96 km dan bisa melayani 41.000 kepala keluarga.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang turut mendampingi Presiden Jokowi saat peresmian IPAL Losari menuturkan, pengelolaan air limbah ini menggunakan teknologi paling baru dan kemungkinan inilah tipe yang dipakai di IKN. Itu berarti, jelas Danny, sebelum IKN sudah digunakan di Makassar.
IPAL Losari, kata dia, mengcover daerah downtown atau daerah-daerah tengah atau pusat kota. Yang mana sifatnya seperti PDAM, berbayar. Makanya daerah-daerah yang memiliki kemampuan tinggi itu yang didahulukan.
Sementara daerah yang tidak memiliki kemampuan tinggi telah dilayani dengan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT). Yang mana sudah terjadwal dan menjadi percontohan di Indonesia.
“LLTT yang pakai tangki itu tetap masuk di sini dan diolah di sini. Kombinasi sistem perpipaan bawah tanah dan mobil tangki lumpur tinja itu semua dikelola di sini,” ucap Danny.
Ia berujar, dengan kewajiban 14 ribu sambungan rumah, tahun ini rencananya Pemkot Makassar siap membuat multi utility tunnel yang mana semua kabel, pipa, listrik berada di bawah tanah.
“Kami belajar bagaimana Singapura membuat multi utility tunnel bersama IKN. Kita sudah punya anggaran untuk itu sekaligus dengan sambungan rumahnya,” terangnya.
Diharapkan dengan terbangunnya IPAL Domestik Terpusat ini untuk menjaga kualitas air tanah dan air baku, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta sebagai sarana edukasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu pencemaran lingkungan.
Turut hadir mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri BUMN Erick Thohir. Peresmian dilakukan dengan menekan tombol sirene ditandai dengan pembukaan saluran air dan penandatanganan prasasti.