KabarMakassar.com — Menjelang tahun baru, marak pedagang yang mulai menjajakan petasan dan kembang api di pinggir jalan.
Tidak jarang, sebelum pergantian tahun, euforia bermain petasan dan kembang api sudah dilakukan oleh masyarakat.
Selain menyalakan kembang api dan petasan, sejumlah warga juga melakukan perayaan malam tahun baru dengan melakukan konvoi motor.
Tindakan menyalakan petasan hingga melakukan konvoi motor dapat menimbulkan polusi suara juga asap.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sulsel agar dapat bijak dalam menyambut tahun baru.
“Saya meminta, seluruh masyarakat dalam rangka merayakan malam tahun baru, tidak menyalakan petasan dan kembang api dan tidak melakukan konvoi sepeda motor,” ucap Prof Zudan berdasarkan keterangan yang diterima pada Senin (30/12).
Ia mengimbau agar pergantian tahun dapat diisi dengan aktivitas yang bermakna tanpa mengganggu masyarakat lainnya.
“Rayakan malam tahun baru dengan doa bersama, berdzikir bersama, dengan penuh khusyuk, penuh rasa syukur pada Allah SWT,” tukasnya.
Prof Zudan menyampaikan agar seluruh masyarakat bisa bermohon dan berdoa agar Allah SWT menganugerahkan rahmat serta hidayah.
“Dan menjauhkan Indonesia, serta Sulsel dan seluruh keluarga dan pimpinan kita dari musibah dan bencana,” tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Siloam Hospitals, kembang api dan petasan terbuat dari bahan peledak yang bisa menghasilkan berbagai polutan udara saat dinyalakan seperti karbon dioksida, karbon monoksida dan sulfur dioksida.
Jika terhirup oleh manusia dalam jumlah banyak, senyawa itu bisa meningkatkan risiko sejumlah masalah pernapasan.
Bahaya lain dari bermain petasan yang patut untuk diwaspadai adalah meningkatkan risiko luka bakar, memicu gangguan pendengaran, dan kebakaran.
Oleh sebab itu, dalam menyambut pergantian tahun, diharapkan seluruh masyarakat dapat melakukan kegiatan yang bersifat positif tanpa mengganggu ketertiban umum demi kenyamanan dan keamanan bersama.