KabarMakassar.com — Menyambut Hari Raya Idulfitri, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung ke lapangan untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan pasokan barang aman.
Dalam kunjungannya ke beberapa pasar tradisional dan ritel modern, Selasa (25/03), ia juga meninjau kondisi infrastruktur pasar guna meningkatkan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli.
Peninjauan dilakukan di Pasar Panakkukang dan Hypermart sebagai bentuk evaluasi terhadap perbedaan harga serta distribusi barang di kedua sektor tersebut.
Hasil pantauan menunjukkan bahwa harga sebagian besar komoditas masih dalam batas wajar, meskipun ada kenaikan pada beberapa bahan pangan seperti bawang merah dan cabai rawit.
Di Pasar Panakkukang, harga bawang merah naik dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram, sementara ayam potong kini dijual seharga Rp50 ribu per ekor, naik dari sebelumnya Rp45 ribu.
Kenaikan yang paling signifikan terjadi pada cabai rawit, yang melonjak hingga Rp120 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp60 ribu–Rp75 ribu.
“Dibandingkan tahun lalu, harga tahun ini lebih terkendali. Hanya cabai yang fluktuatif, dan ini memang menjadi tantangan karena stoknya terbatas,” ujar Munafri.
Di Hypermart, harga bahan pokok terpantau lebih stabil dengan selisih sekitar 2-3 persen dibanding pasar tradisional.
Hal ini menunjukkan bahwa pasokan barang masih dalam kondisi aman menjelang hari raya. Namun, Pemkot Makassar tetap akan memantau perkembangan harga dan siap melakukan intervensi jika diperlukan, terutama pada komoditas yang bisa dikendalikan melalui kebijakan distribusi.
Selain meninjau harga pangan, Munafri juga mengamati kondisi pasar tradisional, terutama terkait sanitasi, pengelolaan sampah, dan kenyamanan pengunjung. Ia menilai bahwa revitalisasi pasar menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih bersih dan tertata.
“Kita ingin pasar tradisional ini lebih modern tanpa menghilangkan esensinya. Yang terpenting adalah sanitasi yang baik dan alur pengunjung yang nyaman,” katanya.
Munafri juga menginstruksikan Dinas Perdagangan untuk segera merampungkan desain perbaikan pasar yang membutuhkan renovasi, seperti Pasar Terong yang dianggap sebagai barometer harga eceran di Makassar.
Menurutnya, desain pasar yang baru harus lebih terbuka dan fungsional, menyerupai konsep ritel modern agar lebih menarik bagi pembeli.
Ia juga menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap produk yang dijual di pasar, dengan melibatkan Balai Karantina, Dinas Kesehatan, dan Balai POM untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.
Dengan pendekatan yang lebih terstruktur, Pemkot Makassar berharap dapat menjaga stabilitas harga pangan, meningkatkan kenyamanan pasar tradisional, serta memastikan keamanan produk yang dijual kepada masyarakat.