kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Jelang HUT RI, Pernak Pernik Merah Putih Mulai Ramai Dijual

Jelang HUT RI, Pernak Perinik Merah Putih Mulai Ramai Dijual
Suasana lapak Ahmad (38) penjual bendera musiman di Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Dok : Ullah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79, berbagai pernak-pernik merah putih mulai dijajakan di sepanjang ruas jalan Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Pernak-pernik tersebut salah satunya adalah Bendera Merah Putih yang dijual oleh pedagang musiman bernama Ahmad (37) di Jl. Pahlawan, Kecamatan Binamu, Jeneponto

Pemprov Sulsel

Menurut pedagang asal Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) ini, jualannya mulai dijajakan sejak seminggu lalu.

“Saya sekitar lima hari yang lalu (mulai jualan) disini,” ujar Ahmad, Selasa (06/08).

Dia menyebut berbagai jenis bendera dijajakan dengan harga yang bervariatif. Termurah, bendera merah putih ukuran kecil hanya Rp20 ribu per lembar.

“Bendera merah putih yang tunggal itu paling mahal Rp85 ribu sampai Rp90 ribu, paling murah Rp20 ribu,” ucapnya.

Tak hanya itu, bendera background sepanjang 10 meter turut disediakan. Termasuk umbul-umbul, bordir hingga model kuda laut dengan harga tergantung motif.

“Umbul-umbul mulai Rp25 ribu sampai Rp30 ribu, bandir Rp50 ribu, model kuda laut Rp60 ribu sampai Rp65 ribu. Paling mahal itu Rp600 ribu bendera background panjang 10 meter, ada Rp400 ribu tapi beda motif, ada harga Rp300 ribu, Rp200 ribu juga ada,” jelas Ahmad.

Dia membeberkan jika seluruh bendera tersebut dibawa dari Garut melalui jalur lau dan setiap tahun, Ahmad berkunjung ke Jeneponto hanya untuk memasarkan bendera.

“Tiap tahun saya kesini, udah delapan tahun, kadang kesini sebulan sebelum 17 Agustus, jadi jualannya cuma sampai 16 Agustus,” katanya.

Setiap kali berdagang bendera, kata dia, dirinya tak pernah mengeluarkan modal. Dia hanya mengambil barang milik penyedia lalu dijual.

Jika ludes, Ahmad akan membayar seluruh bendera tersebut senilai Rp25 juta.

“Kalau habis ya setoran ke bos Rp25 juta bersih, bos udah untung, sementara saya dapat untung juga sekitar Rp17 juta diluar dari Rp25 juta itu,” terangnya.

Sejauh ini, para pembeli masih terbilang sunyi. Terlebih banyaknya penjual bendara yang berjejer di sepanjang Jl Pahlawan.

“Biasanya seminggu sebelum 17 Agustus lah udah ramai, untuk omset sekarang belum sampai jutaan,” tuturnya.