KabarMakassar.com — Birokrat sekaligus Akademisi jebolan doktor UIN Alauddin Makassar, Mustaufiq menyebut bahwa momen debat publik perdana di Pilkada Jeneponto akan menjadi ajang adu gagasan di antara para Pasangan Calon Bupati.
Nantinya, mereka akan beradu gagasan melalui visi misi apabila memimpin daerah yang berjuluk Butta Turatea.
“Momentum ini akan memperlihatkan kualitas dan kemampuan para paslon dalam menawarkan konsep meramu strategi visi-misi guna membangun Jeneponto 5 Tahun ke depan jika terpilih,” ujarnya saat ditemui setelah memberikan materi perkuliahan. Sabtu (2/11) malam.
Menurut Mustaufiq, Kelihaian para paslon Bupati dalam memberikan jawaban dan tanggapan pada debat, nantinya juga akan mempengaruhi kondisi psikologi para pemilih di saat masa pencoblosan dilakukan pada tanggal 27 November nanti.
Bahkan secara umum, Masyarakat kini sedang menunggu gagasan yang akan ditawarkan oleh para paslon disetiap sektor untuk membangun Kabupaten Jeneponto dari daerah tertinggal di Sulsel.
Dimana pada dasarnya, Masyarakat menunggu perbaikan pada sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), Peningkatan kualitas dan mutu pendidikan, Kesehatan, Sosial dan budaya, agama terutama pada sektor pertanian yang menjadi penekanan Presiden terpilih untuk mewujudkan swasembada pangan 5 tahun ke depan.
Terlepas itu, Mustaufiq tetap menghimbau semua paslon agar debat ini dijadikan sebagai moment ajang silaturahmi.
“Berbeda bukan berarti bermusuhan, karena semua Paslon adalah putra terbaik dan potensial Jeneponto. Kita semua yakin bahwa Pemilu damai di Jeneponto akan terwujud dengan tetap mengedepankan Sipakatau, Sipakalabbiri, Sipammaling-malingi,” bebernya.
Lantas, apabila seluruh Paslon Bupati mampu memperlihatkan performance yang baik dan para simpatisan tetap menjaga nilai kebersamaan dan persatuan maka Mustaufiq yakin, bahwa Pilkada Jeneponto dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan Pemilukada damai Tahub 2024,” tutup Dosen Institut Turatea tersebut.