Kabarmakassar.com — R istri dari kepala desa (Kades) Karama, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba, membantah tudingan terjadinya penggerebekan di salah satu kamar hotel di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Istri Kades Karama itu menyampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat di kabupaten bulukumba khususnya desa Karama bahwa apa yang dialami dirinya dan suami (Kades Karama) telah selesai dan tidak ada permasalahan disana.
“Saya dan pak desa memohon maaf kepada masyarakat di kabupaten bulukumba terkhusus di desa Karama bahwa permasalahan. Saya dengan pak desa sudah tidak ada masalah didalamnya,” ucap istri Kades Karama dalam pesan tertulisnya. Selasa (19/3/2024)
Dirinya juga membantah video viral penggerebekan itu. Dikatakannya tidak adanya penggerebekan dikamar hotel seperti yang diberitakan beberapa waktu lalu.
“Pertama, Tidak ada penggerebekan. Saya hanya menunggu di lobby dan ketemu diparkiran halaman hotel,” tutur R.
“Kedua, Dengan kejadian itu menjadi viral lalu diberitakan oleh media yang sumber awalnya bukan dari saya,” katanya.
Dia pun berharap kepada masyarakat, teman, kerabat, tetangga yang merasa tidak nyaman dengan keadaan ini dirinya bersama suami meminta maaf.
“Kepada masyarakat, Teman-teman, kerabat (Keluarga) dan tetangga yang merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Saya dan Pak Kades meminta maaf atas keadaan ini,” imbuh istri Kades Karama itu.
Istri Kades Karama itu pun berharap agar aksi-aksi unjuk rasa oleh oknum warga desa untuk dihentikan.
“Saya sangat berharap agar oknum yang mengatasnamakan masyarakat desa karama untuk menghentikan aksi unjuk rasanya. Karena saya melihat masalah pribadi saya dengan pak desa dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik pak desa,”
Dirinya pun berharap penyegelan kantor desa untuk dihentikan, Agar roda pemerintahan di desa Karama dapat berjalan normal kembali.
“Saya harap sekiranya para oknum penyegel kantor desa untuk berhenti. Agar roda pemerintahan di desa Karama dapat berjalan normal kembali. Saya dan Pak desa sudah saling memaafkan dan saya berharap masalah untuk tidak dipolitisasi,” tutup istri Kades Karama.