KabarMakassar.com — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa selama periode Januari-Februari 2024, sebanyak 880.820 ton beras impor telah masuk ke Indonesia, atau senilai US$564,61 juta.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar menyebut, jumlah impor beras selama dua bulan pertama tahun 2024 ini mencerminkan kebutuhan dan dinamika pasar domestik.
Meskipun Indonesia merupakan salah satu produsen beras terbesar di dunia, impor tetap menjadi salah satu strategi yang diambil untuk memastikan ketersediaan beras di pasaran dalam jumlah yang memadai.
“Nilai ini mengalami kenaikan, baik secara volume maupun nilai, jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” katanya
Perkembangan impor beras ini tentunya akan terus dipantau oleh pihak terkait, termasuk pemerintah, untuk memastikan bahwa impor beras tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar domestik.
Dalam keterangan tertulisnya, Amalia menyebut impor beras ke Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Secara nilai, impor beras meningkat sebesar 148,63 persen sementara secara volume naik sebesar 93 persen.
Amalia juga menjelaskan bahwa beras yang diimpor ke Indonesia didominasi oleh beberapa negara produsen. Menurut data yang dirilis, beras impor terutama berasal dari Thailand, yang menyumbang sebesar 59,11 persen dari total nilai impor beras. Diikuti oleh Pakistan dengan 17,82 persen, dan Myanmar dengan 14,34 persen.
Diketahui selain beras, komoditas impor lain juga seperti gula, bawang merah, dan daging juga mengalami kenaikan volume impor.