KabarMakassar.com — Ilham Arief Sirajuddin (IAS), mantan Walikota Makassar dua periode, menyatakan dirinya terbuka untuk berpasangan dengan Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Pilkada serentak 2024.
IAS, politisi senior Golkar yang pernah menjabat Ketua DPD di Sulsel, mengakui bahwa semua figur yang saat ini dipertimbangkan untuk maju Pilgub Sulsel berpotensi berpasangan, termasuk dirinya dengan AIA.
“Jadi bisa semua ji, diputar balik juga semua bisa. Diputar balik bagaimana pun semua bisa,” ucap IAS kepada awak media di warung kopi Lapak Abangda, Jalan Hertasning Kota Makassar, Jumat (14/06).
Menurutnya, ada banyak figur yang bisa diajak berpasangan maju di Pilgub Sulsel. Tak cuma Andi Iwan yang juga dijagokan Gerindra sebagai bakal calon gubernur. IAS yang juga mantan cagub Sulsel 2013 menyebut, sosok calon wakil harus bisa memberikan efek elektoral atau menambah tingkat keterpilihan.
“Itu yang paling penting (elektoral). Yang kedua memang dalam strategi pendekatan geopolitik menjadi pertimbangan mendasar untuk berpasangan,” ujar IAS.
Meski begitu, mantan Wali Kota Makassar dua periode ini menyebut persoalan calon wakil gubernur merupakan wewenang partai politik untuk menentukan. IAS tak mau egois memilih wakilnya sendiri, meski tingkat elektoralnya cukup tinggi berdasarkan survei internal Partai Golkar.
“Pada akhirnya partai bisa jadi akan mengajukan usulan, makanya kita juga belum memutuskan. Kita gak boleh ego dengan elektoral yang tinggi, kemudian menutup ruang kepada partai,” jelas IAS.
3 Poros Pilgub Sulsel
Konstelasi politik menjelang Pilgub Sulawesi Selatan 2024 memungkinkan terbentuk tiga poros. Ketiga poros itu dianggap memiliki big power atau kekuatan besar oleh tiga parpol yang nyaris meraup suara terbanyak dari masyarakat Sulsel pasca pemilihan langsung atau Pemilu 2024, Rabu (14/2) lalu.
Adapun 3 partai tersebut yakni, Gerindra, Golkar dan NasDem yang bisa disebut meraih kemenangan hasil Pilpres maupun Pileg di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Kemenangan itu menjadi momentum agenda politik tahun ini yakni Pilkada serentak November 2024 mendatang. Dimana satu poros mulai terbentuk menyusul NasDem mengumumkan pasangan Pilgub yakni Andi Sudirman Sulaiman paket dengan Fatmawati Rusdi.
Sedangkan, dua poros berikutnya masih menjadi teka teki di kalangan elit parpol dan masih berlangsung dinamis. Namun, hampir dipastikan poros lintas parpol atau koalisi bakal terbentuk yakni klan IAS maupun Danny Pomanto atau DP.
IAS yang juga digadang-gadang oleh Golkar selain Taufan Pawe memiliki potensi bisa berpasangan figur lain yakni Adnan Purichta Ichsan yang saat ini menjabat sebagai Bupati Gowa dua periode.
Sementara itu, Danny Pomanto (DP) sendiri yang juga Walikota Makassar dua periode itu diprediksi kalangan pengamat bisa berpasangan dengan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Meski demikian spekulasi politik masih berlangsung alot di kalangan elit dalam menjalin koalisi lintas parpol yang akan nantinya terbentuk di klan IAS maupun DP.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI), Suwadi Idris Amir menuturkan tiga poros itu sejalan dengan hasil perolehan Pemilu 2024 yang memprediksi Pemilihan Gubernur Sulsel.
Potensi tiga poros setelah dilihat, NasDem meraih 17 kursi, Golkar 14 Kursi, dan Gerindra 13 kursi. Disebutkan beberapa pimpinan parpol Sulsel, ada Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) Ketua Gerindra Sulsel, dan NasDem sendiri yang dipimpin Rusdi Masse (RMS). Adapun Golkar terdapat tiga kader terbaik yang bersaing yakni Nurdin Halid (NH), Taufan Pawe (TF) dan Ilham Arief Sirajuddin atau IAS.
“Apalagi tiga poros itu sudah memanaskan mesin parpol masing-masing,” ucap Suwadi kepada Kabarmakassar.com.
“Saya kira tiga poros itu akan masih terbuka lebar untuk berpotensi dipuncak dari survei kami,” sambung Suwadi Idris.
Dengan memanaskan mesin partai, kata dia, satu dua bulan kedepan dilakukan, maka bakal bisa naik posisi keempat besar dan bisa saling mengejar dari survei IPI itu sendiri.
Sementara itu, dalam surveinya, Suwadi Idris menyebutkan pihaknya sudah melakukan survei pada 25 Februari – 5 Maret 2024 dengan mengambil 1.840 responden yang tersebar di 24 Kabupaten/kota.
Dari 10 nama yang disurvei: Andi Sudirman Sulaiman (ASS) unggul dengan 17,0 persen. Rusdi Masse (15,9 persen), Ilham Arief Sirajuddin (12,5 persen), Nurdin Halid (11,8 persen), Adnan Purichta Ichsan (9,5 persen), Danny Pomanto (9,0 persen).
Selanjutnya Andi Iwan Darmawan Aras (3,2 persen), Taufan Pawe (3,1 persen), Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki (2,8 persen) dan Fadil Imran (1,0 persen).
“Kalau Golkar kemungkinan besar IAS karena dia memiliki potensi besar. Sementara Gerindra tentu realistis akan mendorong AIA,” ujarnya.
Jika partai besutan Prabowo Subianto itu tidak mendorong Andi Iwan Aras sebagai calon gubernur maka yang memiliki potensi didorong partai berlambang burung Garuda ini adalah Andi Sudirman Sulaiman.
“Andi Sudirman Sulaiman ini memiliki kedekatan dengan Gerindra, apalagi Pilpres kemarin Kakak Andi Sudirman mampu memenangkan Prabowo di Sulsel,” kata, Selasa (19/3) lalu.
Sementara itu, Pengamat politik Sulsel Arief Wicaksono menyebut sejumlah figur memiliki ketokohan di masing-masing basisnya seperti AIA.
“Yaa, itu juga biasa saja, mengingat AIA kan Ketua DPD Gerindra Sulsel yang juga punya basis kuat dibeberapa daerah, itulah kenapa dia terpilih sebagai anggota DPR RI,” terang akademisi Universitas Bosowa Makassar itu kepada Kabarmakassar.com.
Dalam perbincangan perpolitikan di Sulsel menjadi diskusi ringan dalam program talk show bertajuk “Menebak Gubernur Pilihan Sulsel 2024” berlangsung di Mall Nipa Makassar, Jalan Urip Sumoharjo, Senin (26/2) lalu. Dimana diskusi itu lebih ke substansi Pilgub Sulsel 2024 dalam mencari calon pemimpin Sulsel yang berkualitas untuk periode 2024-2029.
Hadir Jayadi Nas mewakili Pj Gubernur Sulsel yang ditunjuk sebagai penanggungjawab Deks Pilkada serentak 2024 di Sulawesi Selatan. Dimana event politik itu diselenggarakan oleh Kabar Grup Indonesia (KabarMakassar.com).
Selain itu hadir juga Prof Sukri Tamma Dekan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Unhas dan Guru Besar Komunikasi Politik UIN Alauddin Makassar Prof Firdaus Muhammad, Koordinator Divisi Sosdiklih & Parmas KPU Sulsel Hasruddin Husain dan Alamsyah Komisioner Bawaslu Sulsel.
Adapun tak ketinggalan CEO KGI Upi Asmaradana, Uslimin Usle Pimpinan Kabarbursa.com, Kamaruddin Azis bertindak sebagai panelis diskusi yang dipandu host diskusi Ardiyanti Redpel KabarMakassar.com.
Hasruddin Husain mengatakan bahwa secara substansif KPU Sulsel tentu dalam pelaksanaan Pilkada serentak di Sulsel dilaksanakan sesuai agenda tahapan pada September 2024 mendatang.
“Tentu kita berharap seluruh masyarakat untuk mencari pemimpinan yang berkualitas yang berkompetisi pada Pilgub 2024,”ucap Hasruddin mantan Ketua KPU Parepare itu.
Terkait mengusung bakal calon Gubernur Sulsel 2024, Guru Besar Komunikasi Politik UIN Alauddin Makassar Prof Firdaus Muhammad menyebut bahwa minimal 18 kursi parlemen. Dimana kursi parlemen yang dominan yang dimiliki parpol adalah Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan, NasDem dan PKS. Dimana DPRD Sulsel memiliki jumlah 85 kursi.
“Berbicara partai beringin ada NH, Taufan Pawe, dan peluang Ilham Arief Sirajuddin. Adapun juga dari Gerindra yakni Andi Iwan Darmawan Aras yang sangat diperhitungkan jelang Pilgub Sulsel 2024,”kata Firdaus Muhammad.
Lebih jauh berbicara konstalasi politik di Sulsel, Prof Firdaus juga mengatakan untuk di luar parpol, ada Danny Pomanto yang memiliki ketokohannya, termasuk Adnan Purichta Ichsan yang juga melekat pada figurnya.
“Nah nama-nama bacagub pada diskusi ini terlihat ada 12 nama atau sosok figur yang saya kita punya potensi,” jelasnya.
Masih kata dia, bahwa adapun wajah baru seperti Amar Ma’ruf Sulaiman yang kemungkinan didorong apalagi terpilih ke senayan.