KabarMakassar.com — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kabar Makassar berlangsung meriah dan penuh makna, ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Edukasi Peradaban Indonesia Menuju Indonesia Emas.
Deklarasi ini dilakukan secara serentak dari beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jogja, Jakarta, dan Makassar, sebagai bentuk komitmen bersama dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.
Budayawan Yani, yang memimpin deklarasi, mengungkapkan bahwa deklarasi ini merupakan langkah penting dalam membangun generasi muda yang memiliki kesadaran budaya dan kebanggaan terhadap kekayaan bangsa Indonesia.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sekolah-sekolah di Sulawesi untuk mengembangkan seni dan budaya lokal, terutama yang berkaitan dengan kayu.
“Perilaku dan edukasi peradaban perlu dikorelasikan dengan bagaimana kita mengisi kemerdekaan. Bagaimana kita membangun generasi muda, terutama generasi yang akan menjadi tonggak Indonesia Emas. Kita harus memberikan contoh yang baik,” ujar Yani.
Ia juga mengingatkan bahwa peradaban Indonesia sangat luar biasa dan perlu dijaga agar tidak luntur.
“Saya mewakili teman-teman pecinta budaya, ingin menegaskan bahwa peradaban kita sangat luar biasa, makanya jangan sampai peradaban kita luntur. Semoga deklarasi ini benar-benar bisa terwujud,” tambahnya.
Deklarasi tersebut memuat komitmen untuk melestarikan dan memajukan budaya Indonesia melalui edukasi inklusif yang mengedepankan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Beberapa poin penting dalam deklarasi ini meliputi:
- Membangun Kesadaran Budaya: Mengembangkan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia sejak dini pada setiap generasi.
- Pelestarian Budaya: Melindungi dan melestarikan warisan budaya seperti candi, rumah adat, tarian, musik, dan bahasa daerah, serta mendukung upaya pendokumentasian dan revitalisasi budaya yang terancam punah.
- Integrasi Pendidikan Budaya: Mengintegrasikan pendidikan budaya dalam kurikulum formal maupun non-formal di setiap jenjang pendidikan, agar menjadi bagian tak terpisahkan dari proses belajar mengajar.
- Pengembangan Berbasis Budaya: Mendukung pengembangan karya berbasis kekayaan budaya Indonesia, dengan menyediakan ruang dan peluang untuk eksplorasi dan inovasi.
- Peran Komunitas dalam Pelestarian Budaya: Memperkuat peran komunitas, lembaga adat, dan kelompok masyarakat dalam pelestarian budaya.
- Riset dan Kajian Budaya: Melakukan riset dan kajian tentang budaya Indonesia dari aspek sejarah, sosial, dan estetika, yang akan menjadi dasar pengembangan kebijakan pendidikan budaya yang efektif.
- Penghargaan Hak Kekayaan Intelektual Budaya: Menghargai dan melindungi hak kekayaan intelektual budaya, termasuk hak cipta, paten, dan indikasi geografis.
- Diplomasi Budaya; Mengembangkan diplomasi budaya sebagai alat memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional melalui pertukaran budaya, festival internasional, dan kerja sama antar bangsa.
Perwakilan Edukasi Peradaban Indonesia Menuju Indonesia Emas, Akbar Faisal, yang juga hadir dalam acara ini, menekankan pentingnya menjaga kebebasan budaya dalam konteks politik dan berpikir. Ia menyebutkan bahwa berbudaya tidak hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
“Kita harus mengembangkan budaya yang membawa kita menuju kemerdekaan berpikir. Misalnya, bagaimana orang-orang bisa menyampaikan pendapat tanpa harus memaki atau melakukan tindakan anarkis. Itulah yang saya maksud dengan kemerdekaan berpikir,” ujar Akbar Faisal.
Ia juga menyoroti pentingnya jurnalisme dalam mendukung perkembangan budaya.
“Teman-teman di Kabar Group terus bekerja, dan saya menghormati kalian dalam hal terus memajukan kemerdekaan budaya melalui pemberitaan. Bawalah perkembangan budaya dalam setiap pemberitaan kalian,” tutupnya.