KabarMakassar.com — Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sepanjang hari Minggu (15/12) mengakibatkan sejumlah jalan di Kecamatan Ujung Pandang tergenang.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, genangan air di beberapa titik mencapai 15 hingga 50 sentimeter.
Halcserupa juga terjadi di Jl Penghibur, ketinggian air dilaporkan berada di kisaran 25 hingga 40 sentimeter, sementara di Jl Yosep Latumahina mencapai 15 hingga 35 sentimeter. Genangan juga terlihat di Jl Arif Rate hingga Jl Hasanuddin dengan ketinggian air antara 15 hingga 30 sentimeter.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menambahkan bahwa genangan serupa juga ditemukan di Jl Sulawesi dengan ketinggian 15 hingga 50 sentimeter.
“Di Jl Kalimantan, Jl Nusantara, hingga Jl Permandian 2, air juga menggenang dengan ketinggian yang hampir sama, berdasarkan laporan tim yang kami siagakan,” ujarnya.
Meski demikian, hingga saat ini arus lalu lintas di jalan-jalan tersebut masih dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Namun, Achmad Hendra mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga karena debit air berpotensi meningkat sewaktu-waktu, mengingat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berlangsung.
Ia juga mengimbau warga untuk mengambil langkah mitigasi dini, seperti mengamankan barang-barang berharga dan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
“Kami harap masyarakat lebih waspada dan bersiap menghadapi potensi banjir. Jika ada kondisi darurat atau memerlukan bantuan, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tegasnya.
Langkah antisipasi ini dinilai penting mengingat kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta aktif melaporkan jika ada potensi bencana agar penanganan dapat dilakukan secepat mungkin.
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk yang berpotensi melanda beberapa wilayah di Sulawesi Selatan.
Beberapa daerah yang diperkirakan terdampak adalah Kabupaten Bantaeng, Jeneponto, Gowa, Makassar, Maros, Pangkep, dan Barru.
Prakirawan BMKG, Asriani Idrus, mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi akan terjadi sepanjang hari ini, meski intensitasnya diperkirakan menurun saat malam tiba.
“Hujan ringan hingga lebat sangat berpotensi terjadi minggu ini, khususnya di wilayah Sulsel bagian barat seperti Makassar,” ujarnya, Minggu (15/12).
Selain hujan deras, beberapa wilayah juga berpotensi mengalami angin kencang, petir, hingga kilat. BMKG memproyeksikan hujan akan berlangsung hingga 23 Desember 2024.
Setelah sedikit mereda esok hari, intensitas hujan diperkirakan kembali meningkat pada 17 hingga 23 Desember.
“Curah hujan diprediksi meningkat mulai 17 hingga 23 Desember, dengan intensitas yang berada pada kategori sedang hingga lebat,” jelas Asriani.
Hujan ekstrem, yang didefinisikan dengan curah hujan di atas 150 mm per hari, berpotensi memicu berbagai bencana, terutama di wilayah yang sudah mengalami tanah jenuh akibat hujan beberapa hari terakhir.
BMKG juga memperingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025.
“Saat ini, tanah sudah mulai jenuh. Bahkan, hujan singkat saja sudah bisa menyebabkan genangan,” tambahnya.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya yang mungkin terjadi selama periode ini.
Untuk informasi, Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, terdapat 48 titik rawan banjir yang tersebar di 20 kelurahan di empat kecamatan.
Beberapa wilayah yang teridentifikasi rawan banjir meliputi Kecamatan Panakkukang (Kelurahan Panaikang, Tallo, Pandang), Kecamatan Manggala (Kelurahan Manggala, Tamangapa, Antang, Batua, Bitoa, Borong), Kecamatan Biringkanaya (Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, Berua, Laikang, Sudiang, Pai), dan Kecamatan Tamalanrea (Kelurahan Tamalanrea, Tamalanrea Jaya, Kapasa, Kapasa Raya).
Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyatakan bahwa meskipun hujan terus mengguyur, situasi di lapangan masih terkendali.
“Hasil pemantauan Tim Kaji Cepat BPBD pada 7 Desember menunjukkan bahwa wilayah tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan tim pengungsi untuk memastikan respons cepat di lapangan.
Selain itu, BPBD Makassar telah menyiapkan sejumlah alat pendukung, seperti dua unit perahu karet, empat unit dayung, 41 rompi pelampung, dua ban pelampung, dan 41 helm pelindung.