KabarMakassar.com — Semangrove menggelar penanaman ratusan bibit mangrove dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli 2024 kemarin.
Semangrove menanam ratusan bibit mangrove di pesisir Pantai Balo-balo, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan selama dua hari, tanggal 27-28 Juli 2024.
Penanaman bibit mangrove merupakan kolaborasi strategis antara Semangrove bersama Karang Taruna Desa Balo-balo, Pemerintah Desa Balo-balo dan Himpunan Generasi Muda Islam (Higmis).
Ketua Semangrove, Addy Rey mengatakan kegiatan ini dilakukan demi terwujudnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hutan mangrove bagi ekosistem pesisir.
Menurutnya, masyarakat mesti punya tekad untuk memberikan kontribusi untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim serta berupaya memberikan dampak positif kepada pembudidaya dan seluruh lapisan masyarakat.
Khusus pada kegiatan ini, Semangrove tidak hanya melakukan penanaman ratusan bibit mangrove tapi juga membagikan tumbler kepada masyarakat sekitar untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Sehingga kata dia Hari Mangrove Sedunia menjadi momentum penting untuk aksi nyata dalam menjaga ekosistem mangrove dan mengedukasi masyarakat bagi generasi mendatang.
Semangrove dalam kegiatan ini setidaknya menanam 200 bibit pohon mangrove yang tersebar di kawasan pesisir Pantai Balo-balo.
Hal ini untuk melakukan perbaikan dan rehabilitasi terhadap area pesisir yang terkena dampak abrasi dan mendukung percepatan nasional untuk rehabilitasi dan konservasi seluas 100,000 hektar area mangrove hingga 2030 di berbagai wilayah di Indonesia.
“Tujuannya memperingati Hari Mangrove Sedunia, Semangrove berkolaborasi strategis dengan pemangku kepentingan pemerintah desa dan karang taruna serta Higmis sebagai bentuk komitmen kepedulian terhadap lingkungan dan isu-isu keberlanjutan dan guna mengurangi emisi karbon untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan secara nyata”, ungkapnya, Minggu (28/07)
Pihaknya berharap masyarakat sadar akan pentingnya ekosistem mangrove dari pencegahan abrasi dan menjaga ekosistem pesisir sebagai rumah bagi banyak kehidupan baik masyarakat maupun hewan laut.
Pihaknya juga berharap pemerintah setempat dapat memberikan fasilitas rumah atau area pembibitan mangrove guna meningkatkan dan memelihara bibit mangrove untuk dibudidayakan dan ditanam di seluruh pesisir.
“Harapannya dari khususnya masyarakat pesisir dan pemuda akan pentingnya ekosistem mangrove dari pencegahan dampak abrasi dan yang lebih penting kami dari semangrove semoga kedepannya pemerintah setempat memfasilitasi kami area atau rumah pembibitan”, harapnya.
Diketahui Semangrove adalah organisasi yang didirikan tahun 2020 dengan komitmen besar untuk menjaga ekosistem pesisir termasuk melakukan rehabilitasi terhadap daerah yang terdampak abrasi di Kecamatan Wotu, Luwu Timur.