kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Hadits Tentang Tidur Saat Berpuasa Adalah Ibadah

Hadits Tentang Tidur Saat Berpuasa Adalah Ibadah
Hadits Tentang Tidur Saat Berpuasa Adalah Ibadah (Foto : INT).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Hadist yang berisi tentang tidur saat berpuasa adalah ibadah, adalah hadist yang sangat populer dikalangan masyarakat. Dimana, saat bulan ramadan hadist tersebut sering diucapkan oleh umat islam di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan bulan ramadan akan merubah pola jam tidur anak muda di Indonesia.

Salah satu hadist yang populer tersebut, seperti yang dikutip dari NU Online, sebagai berikut:

Pemprov Sulsel

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

Artinya: “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni,” (HR Baihaqi).

Bagi kebanyakan orang hadist tersebut merupakan hal yang menjadi patokan untuk bersikap malas-malasan atau tidak berbuat apapun saat menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadan. Melansir dari NU Online, Imam Al-Ghazali menjelaskan:

بل من الآداب أن لا يكثر النوم بالنهار حتى يحس بالجوع والعطش ويستشعر ضعف القوي فيصفو عند ذلك قلبه

Artinya: “Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumid Din, juz 1, hal. 246).

Lantas bagaimana menyikapi hal tidur dalam keadaan berpuasa? Adapun, penjelasan lain, seperti yang dikutip dari NU Online dalam kitab Ittihaf sadat al-Muttaqien:

‎نوم الصائم عبادة ونفسه تسبيح وصمته حكمة، هذا مع كون النوم عين الغفلة ولكن كل ما يستعان به على العبادة يكون عبادة

Artinya: “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, napasnya adalah tasbih, dan diamnya adalah hikmah. Hadits ini menunjukkan bahwa meskipun tidur merupakan inti dari kelupaan, namun setiap hal yang dapat membantu seseorang melaksanakan ibadah maka juga termasuk sebagai ibadah,” (Syekh Murtadla az-Zabidi, Ittihaf sadat al-Muttaqien, juz 5. hal. 574).

Adapun, Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan, seperti yang dikutip dari dari laman NU Online, sebagai berikut:

‎قال أبو العالية: الصائم فى عبادة ما لم يغتب أحدا، وإن كان نائما على فراشه، فكانت حفصة تقول: يا حبذا عبادة وأنا نائمة على فراشي

Artinya: “Abu al-Aliyah berkata: orang berpuasa tetap dalam ibadah selama tidak menggunjing orang lain, meskipun ia dalam keadaan tidur di ranjangnya. Hafshah pernah mengatakan: betapa nikmatnya ibadah, sedangkan aku tidur diranjang” (Ahmad ibnu Hajar al-Haitami, Ittihaf Ahli al-Islam bi Khushushiyyat as-Shiyam, hal. 65).

Syekh Nawawi al-Bantani juga menjelaskan dengan hal demikian:

‎وهذا في صائم لم يخرق صومه بنحو غيبة، فالنوم وإن كان عين الغفلة يصير عبادة، لأنه يستعين به على العبادة.

Artinya: “Hadits ‘tidurnya orang berpuasa adalah ibadah’ ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah,” (Syekh Muhammad bin Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66).

Demikianlah, hadist yang berbunyi tentang tidur saat berpuasa adalah ibadah. Semoga amal ibadah kita pada bulan ramadan kali ini diterima, diberikan keberkahan dan Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya untuk kita semua