KabarMakassar.com — Pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dihelat pada 14 Februari 2024 mendatang. Dalam menghadapi pesta rakyat setiap lima tahunan tersebut kerap kali menjadi pemilu konflik dan menyebarnya informasi hoax di kalangan masyarakat.
Dimana penyebaran disinformasi dan ujaran kebencian sudah menjadi problema. Ancaman ini sangat berpengaruh utamanya pemilih muda.
Sejatinya Nakara Foundation, bekerja sama dengan UNESCO dan didukung oleh Uni Eropa dalam proyek #SocialMedia4Peace, mengadakan Kompetisi Hackathon 2023, bertajuk Hacking4HoaxFreeElections.
Menurut Melanie Agustine dari Nakara Foundation, tujuan utamanya adalah membekali mahasiswa dan kalangan media dengan keterampilan untuk mengidentifikasi dan menangani konten online berbahaya.
“Adanya kompetisi itu, untuk membekali kalangan mahasiswa dan media untuk dapat menavigasi konten online yang berbahaya,” ujar Melanie.
Poster Kompetisi Hackathon 2023, bertajuk Hacking4HoaxFreeElections. Poster Kompetisi Hackathon 2023, bertajuk Hacking4HoaxFreeElections.
Kompetisi ini mengundang tim beranggotakan lima orang dari kalangan mahasiswa dan media untuk mengembangkan solusi digital kreatif dan inovatif guna mengatasi penyebaran hoax dan ujaran kebencian selama pemilu.
Peserta dapat menciptakan berbagai inovasi, mulai dari games interaktif, aplikasi, hingga situs web. Pemenang hackathon akan menerima dana pengembangan senilai total Rp200.000.000 dan peluang mentoring oleh pakar di bidangnya.
Proposal dan video presentasi dapat dikirimkan hingga 8 Desember 2023. Pendaftaran tim dilakukan di https://bit.ly/Hackathon2023Reg.
Informasi lebih detil tersedia di nakara.odoo.com/hackathon2023 atau melalui email ke [email protected].