KabarMakassar.com — Gereja Paroki Kristus Raja Andalas Keuskupan Agung di Jalan Andalas, Kota Makassar mengadakan Open House dalam perayaan Natal 2024, Kamis (25/12).
Acara ini dipimpin oleh Ketua Panitia Robert Tjowari dan Sekretaris Panitia Florenciano Rumate, serta mengundang sejumlah organisasi pemuda dan saudara Lintas Iman. Dengan dihadiri lebih dari 100 peserta yang digelar di Basement Gereja.
Selain itu, ada juga acara kuis serta panggung anak-anak, bahkan rekan-rekan lintas Iman ikut berjoget ria dan mengikuti kuis. Pastor/RD Agus Kalepe, Pr. sendiri memberikan makanan bagi saudara lintas Iman. Sementara itu, makanan halal yang disediakan oleh gereja ini, diantaranya makanan pangan buahan, makanan tradisional ketupat, dan soto ayam.
“Saya mengapresiasi seluruh orang yang terlibat menyukseskan acara ini, utamanya saudara lintas iman yang telah datang,” kata umat salah satu orang muda Katolik Gereja Paroki Kristus Raja Andalas, Geraldi Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12).
Sementara itu, Dian Aditya Ning Lestari (Diku) sebagai perwakilan pemuda dari Koalisi Bijak Pilkada, mengatakan bahwa acara open house ini dibuka dengan pesan tentang keterbukaan dan inklusivitas Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Andalas, Keuskupan Agung Makassar, bagi berbagai latar belakang yang ada di Makassar.
“Inklusivitas di Makassar sangat penting, sehingga aktivitas seperti ini perlu dijaga, karena kami dari pihak pemuda sudah merasakan pentingnya pendidikan toleransi, apalagi untuk Millenials & Gen-Z,” paparnya.
Acara yang juga dihadiri oleh perwakilan Kepolisian setempat, AKP Stefen Rera, serta anggota DPRD Makassar William Lauren, dari Dapil 2 ini, memberikan komitmen bahwa acara lintas-Iman ini akan aman selama Nataru 2024.
“Yang menarik dari acara ini adalah banyaknya rekan berhijab yang hadir. Selain itu polisi hadir di setiap sudut untuk menjaga kondusivitas acara,” ujarnya
“Ketika saya masuk, saya langsung disuguhkan makanan halal. Ini membuktikan komitmen gereja untuk menjaga dan menghormati keberagaman,” lanjut Dian.
Pak Suk sebagai Koster bagian Maintenance Gedung Gereja Paroki Andalas mengatakan bahwa keberagaman perlu dijaga, karena merupakan budaya bangsa, utamanya di Makassar.
“Karena jika ada retorika yang memisahkan, itu hanya untuk kepentingan tertentu yang negatif. Namun sebenarnya umat dari seluruh agama bisa bersahabat, seperti yang kami rayakan dalam momen ini,” katanya.
Diketahui, bahwa setiap tahun Gereja Katolik Andalas mengadakan Open House dan Panggung Gembira, namun tahun ini dihadiri oleh Fatayat NU, PMII, NU, PERMABUDHI SULSEL, IJABI, Iman Kepercayaan BAHAI, dan lintas kepercayaan lainnya. Sehingga tahun ini spesial kerukunan berbagai iman dan kepercayaan terjaga.