KabarMakassar.com — Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) bakal menjadi pengelola areal lahan arboretum di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Arboretum merupakan suatu koleksi tanaman pohon yang ditanam dan dikelola pada suatu areal untuk tujuan penelitian, pendidikan, dan rekreasi.
Area ini biasanya ditanami berbagai jenis pohon, dimana sejak proses penanaman telah disematkan pendekatan akademik untuk meneliti pertumbuhan, genetik, dan adaptasi. Kawasan ini juga sering menjadi tempat wisata pendidikan (eduwisata).
Fakultas Kehutanan Unhas pun melakukan ekspose desain rencana pengelolaan area lahan pada Senin (14/04) kemarin.
Dekan Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Mujetahid mengatakan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk memaparkan desain awal rencana pengelolaan areal lahan arboretum.
Pertemuan itu juga mendiskusikan kesesuaian lokasi dengan kawasan yang akan dikelola oleh kampus lain, seperti ITB dan UGM.
Dirinya berharap paparan tersebut dapat memperoleh masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan rencana pembangunan.
“Kami sementara menyusun dan mendiskusikan desain rencana awal pengelolaan areal lahan dan kami perlu masukan berbagai pihak, terutama dari OIKN. Kawasan yang kami usulkan ini luasnya mencapai 250 hektar,” ungkapnya.
Rektor Unhas menegaskan dukungan Unhas terhadap pengelolaan lahan yang disiapkan oleh OIKN untuk pembangunan arboretum.
Prof. JJ akan segera menugaskan Tim Unhas untuk melakukan survei lapangan ke IKN. Kawasan ini nantinya akan diberi nama Ale’na Unhas.
“Kita mempersiapkan arboretum di IKN dengan konsep Hutan Nusantara Unhas. Ini akan memiliki banyak makna simbolis. Selain bentuk partisipasi terhadap kebijakan strategis nasional pembangun ibu kota baru, juga arboretum ini merupakan simbol pluralisme yang selama ini telah menjadi salah satu karakteristik Unhas,” kata Prof JJ.
Tim Pembentukan Arboretum Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Ngakan Putu Oka dalam presentasinya menjelaskan bahwa arboretum Ale’na Unhas bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan kota dengan menjaga keseimbangan ekosistem.
Kawasan ini akan mengadopsi beberapa fungsi ruang terbuka hijau yaitu kesehatan, ekonomi, sosial dan edukatif, ekologis dan estetika. Juga terdapat fungsi konservasi yakni pelestarian keanekaragaman hayati, perlindungan ekosistem, pemanfaatan lestari, pendidikan dan penelitian, dan pemanfaatan jasa lingkungan.
“Rencana penataan blok di Ale’na Unhas yang akan ditata adalah blok pemanfaatan, blok sumber daya genetik, blok unggulan lokal Wallacea, blok pendidikan dan riset, blok tanaman unggulan lokal, dan blok suksesi alami dan restorasi,” sebutnya.