KabarMakassar.com — Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak disukai.
Selain karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan, kucing juga sering kali dianggap menjadi penjaga dari hal-hal mistis bagi pemiliknya.
Kebiasaan kucing yang membersihkan tubuhnya dengan cara menjilat sering kali dianggap kotor oleh sebagian orang.
Selain itu, beberapa orang beranggapan air liur kucing dapat menularkan penyakit.
Lalu, bagaimana fakta sebenarnya?
Dilansir dari situs resmi Cuteness, air liur kucing memiliki kandungan yang sama seperti detergen sehingga membantu membersihkan bulu-bulu kucing.
Air liur kucing juga dapat menjadi antiseptik luka bagi kucing sebab kandungan zat histatin yang ada pada air liur kucing.
Bekas jilatan air liur kucing akan membantu pembentukan senyawa nitrat oksida
Senyawa ini menghalangi infeksi dan mencegah tumbuhnya kuman atau bakteri pada kucing.
Lalu, apakah air liur kucing dapat menularkan penyakit?
Air liur kucing umumnya tidaklah berbahaya walaupun mengandung banyak bakteri.
Mereka juga tidak dapat menularkan penyakit jika berada dalam kondisi yang sehat.
Akan tetapi, air liur kucing yang sedang sakit bisa menjadi masalah dan sumber penyakit bagi manusia.
Sehingga berbahaya atau tidaknya air liur kucing tergantung dari kondisi kesehatan kucing.
Salah satu penyakit khas yang ditimbulkan dari air liur kucing adalah toksoplasmosis.
Penyakit ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii yang dapat ditemukan dalam tinja kucing.
Kotoran kucing yang mengandung bakteri toksoplasma akan keluar lewat dubur, dan dijilat oleh kucing.
Saat kucing menjilati bulu mereka, parasit dapat tertinggal di sana sehingga manusia yang menyentuhnya dapat tertular toksoplasmosis.
Penyakit ini dapat memberi masalah serius bagi kesehatan karena bisa menyebabkan cacat untuk bayi yang ingin lahir, keguguran, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.