kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Ekspose Nasional Land4Lives, Ciptakan Sulsel Tangguh di Iklim Masa Mendatang

Ekspose Nasional Land4Lives, Ciptakan Sulsel Tangguh di Iklim Masa Mendatang
Direktur ICRAF Indonesia, Andree Ekadinata di Ekspose Nasional Land4Lives (Dok: Nofi KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — ICRAF Indonesia dan Bappenas menyelenggarakan Ekspose Nasional Land4Lives, ini digelar untuk menyebarluaskan pelajaran dari kegiatan Land4Lives atau lahan untuk kehidupan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Termasuk menciptakan Sulsel yang lebih tangguh di iklim masa mendatang.

Atas dukungan Global Affairs Canada, Ekspose Nasional Land4Lives bertajuk Bentang Lahan Lestari untuk Masyarakat Tangguh Iklim yang dilaksanakan di Hotel Maxone pada Kamis (08/08) ini, turut mengumpulkan masukan dari pembuat kebijakan, akademisi, masyarakat sipil, serta membuka ruang kerja sama dengan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan mitra pembangunan.

Pemprov Sulsel

Direktur ICRAF Indonesia, Andree Ekadinata menyampaikan kegiatan ini perlu dilakukan, karena permasalahan perubahan iklim telah menjadi isu kemanusiaan.

Rancangan akhir RPJPN 2025 hingga 2045, perubahan iklim diidentifikasi sebagai salah satu tantangan utama Indonesia dalam dua dekade mendatang, dengan potensi kerugian ekonomi mencapai Rp544 T selama 2020 sampai dengan 2024, dan diperkirakan akan meningkat tanpa adanya ketahanan ekologi yang memadai.

“Jumlah bencana terkait iklim di dunia ini sudah meningkat dengan sangat pesat. Dampaknya bisa dirasakan lebih dari 3 miliar orang di dunia. Suka atau tidak itu akan berdampak pada kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.

Ia mengatakan Provinsi Sulsel dan Kabupaten Bone memiliki modal penting dalam menghadapi iklim yaitu dengan sumber daya alam. Andree menyebut ada cara paling mudah dan murah untuk menghadapi perubahan iklim yaitu dengan memperhatikan fungsi lingkungan agar tetap bisa menjaga fungsi-fungsi dasar kehidupan.

“Ekspose kali ini adalah milik kita semua, hasil kerja keras kita semua serta pengetahuan yang kita miliki bersama,” paparnya.

Koordinator Land4Lives Provinsi Sulsel, Muhammad Syahrir meyatakan, adanya kegiatan Ekspose Nasional Land4Lives untuk menghubungkan pelaku pasar serta agar mereka memahami pencapaian project sehingga dapat bersinergi lebih baik kedepannya.

“Karena ditingkat petani itu juga ada akses pasar untuk product community yang dikembangkan, terkait agroforestry. Kita mengundang pelaku-pelaku pasar, bank, asosiasi pengusaha Indonesia, sehingga akan ada perspektif kedepannya seperti apa usaha yang dikembangkan di desa atau pasarnya seperti apa,” urainya.

Program yang dilakukan berfokus pada tiga level yaitu desa, lanskap, dan provinsi. Di level desa, Land4Lives menguatkan ketahanan pangan dan penghidupan masyarakat, di level lanskap, mengelola bentang lahan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak dan di level provinsi, mendukung kebijakan serta perencanaan pembangunan yang mempertimbangkan daya dukung lingkungan.

Sementara, Plh Kepala Bappelitbangda Sulsel, Andi Bakti Haruni atas nama Pemerintah Provinsi Sulsel mengungkapkan rasa terima kasih atas capaian yang telah dilakukan dalam Land4Lives.

“Apa yang dilakukan oleh teman-teman bekerjasama dengan kedutaan besar Kanada, telah membantu minimal untuk membiasakan masyarakat dan pemerintah untuk berfikif tentang bagaimana para petani kita di masa yang akan datang,” ucapnya.

Di Sulawesi Selatan, dokumen penting seperti roadmap dan masterplan pertumbuhan ekonomi hijau, RPJPD 2025-2045, serta rencana pengelolaan daerah aliran sungai (RPDAS) sedang disusun.

“Kita sedang menuju ke perencanaan pembangunan jangka panjang, tentang visi yang di ikrarkan, dicapai pada tahun 2045 disaat kita bermimpi untuk mewujudkan Indonesia emas,” pungkasnya.