kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Ekonomi Biru Jadi Konsep Pertumbuhan Sulsel

Ekonomi Biru Jadi Konsep Pertumbuhan Sulsel
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Muhammad Ilyas (Dok: Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan mengemukakan bahwa konsep ekonomi biru memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulsel.

Istilah ekonomi biru, yang berasal dari United Nations terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), terutama SDG 14 tentang kehidupan di bawah air, menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan sumber daya air secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pemprov Sulsel

“Ekonomi biru adalah upaya pemerintah untuk menumbuhkan ekonomi dengan memaksimalkan potensi air di Sulawesi Selatan,” ujar Ilyas, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel.

Pemerintah Provinsi Sulsel telah menetapkan ekonomi biru sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 20 tahun ke depan, menjadikannya konsep pertumbuhan utama setelah ekonomi hijau.

Potensi sumber daya alam Sulawesi Selatan cukup besar karena provinsi ini dikelilingi oleh Selat Makassar di bagian barat, Laut Flores di bagian selatan, dan Teluk Bone di bagian timur, dengan panjang garis pantai sekitar 2.000 km. Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014, Sulsel memiliki kewenangan untuk mengelola laut hingga 12 mil dari garis pantai.

Indonesia secara nasional telah mengadopsi konsep ekonomi biru, dan sejak 2021 hingga 2024, Menteri Kelautan dan Perikanan telah membangun lima pilar utama pembangunan kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru. Pilar-pilar tersebut meliputi:

  1. Memperluas kawasan konservasi perairan.
  2. Penangkapan ikan secara terukur.
  3. Pengembangan perikanan budidaya yang berkelanjutan di laut, pesisir, dan air tawar.
  4. Pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
  5. Mengurangi sampah di laut.

Pemprov Sulsel melaksanakan ekonomi biru dengan mengacu pada lima pilar nasional ini, namun menghadapi tantangan dalam prosesnya. Tantangan tersebut termasuk political will, transformasi pengetahuan, penerapan konsep ekonomi biru, serta penggunaan alat tangkap yang masih banyak melanggar aturan.

“Jika Sulsel sudah berkomitmen untuk maju sebagai ekonomi biru, maka pemerintah terpilih harus konsisten mengawal, menganggarkan, dan memastikan pertumbuhan ekonomi Sulsel terus bertumbuh dengan memanfaatkan potensi sumber daya air, termasuk sektor pariwisata,” jelas Ilyas.

Ekonomi biru di Sulsel akan dilaksanakan dengan memperhatikan prioritas, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi.

“Pertumbuhan ekonomi dari sektor kelautan sudah bagus, maka kita harus menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian,” tambahnya.

Ilyas juga menyampaikan bahwa walaupun kuantitas sumber daya alam mungkin sedikit, nilainya bisa ditingkatkan melalui pengolahan, ekspor, dan menjaga kualitas produk perikanan.

“Pengembangan rumput laut, lobster, tambak, serta optimasi danau untuk budidaya ikan seperti nila adalah beberapa langkah yang akan didorong ke depan,” pungkasnya.