kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Dukung Langkah Presiden, DPR Dorong Penertiban Truk ODOL

Dukung Langkah Presiden, DPR Dorong Penertiban Truk ODOL
Kondisi jalan di BTP saat sore hari dipadati truk yang menyebabkan kemacetan (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), menyambut positif perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap penertiban truk over Dimension Overloading (ODOL).

Menurutnya, komitmen tersebut menjadi dorongan kuat untuk mempercepat penyelesaian masalah yang telah lama diperjuangkan oleh Komisi V.

“Kami sudah lama memperjuangkan penanganan ODOL. Arahan Presiden akan memperkuat langkah kami dan mempercepat koordinasi antarinstansi,” kata Andi Iwan dalam keterangannya, Jumat (25/04).

Ia menilai penanganan ODOL memang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian Perhubungan, Kepolisian, hingga Kementerian Perindustrian. Namun dukungan langsung dari Presiden diharapkan dapat memperkuat sinergi dan penegakan aturan di lapangan.

Andi Iwan juga menyoroti dampak serius dari praktik ODOL, seperti kerusakan jalan dan tingginya risiko kecelakaan lalu lintas, khususnya akibat rem blong akibat beban berlebih.

“Kalau kendaraan dijalankan sesuai kapasitas, umur dan keamanannya juga lebih terjaga,” ujarnya.

Politikus asal Sulawesi Selatan itu mendorong para pengusaha angkutan untuk mematuhi aturan dan mengedepankan keselamatan, bukan sekadar mengejar keuntungan.

Ia juga menyarankan perusahaan logistik menambah armada daripada membebani muatan berlebih, karena langkah tersebut sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menertibkan truk over Dimension and Over Loading (ODOL) demi menjaga daya tahan jalan nasional. Hal itu disampaikan Presiden saat menerima Komisi V DPR RI di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (17/04).

Presiden menilai praktik angkutan barang yang melebihi batas dimensi dan muatan tidak hanya membahayakan keselamatan lalu lintas, tetapi juga mempercepat kerusakan infrastruktur jalan yang dibangun dengan anggaran besar.