kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

DP2 Makassar Temukan 20 Sapi Kurban Tidak Layak

DP2 Makassar Temukan 20 Sapi Kurban Tidak Layak
Kondisi hewan kurban yang dijual masyarakat di Makassar (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Dinas Peternakan dan Pertanian (DP2) Makassar menemukan 20 ekor sapi kurban tidak layak saat pemeriksaan di Minasa Upa pada Selasa (11/6) kemarin.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP2 Makassar, Mirdayanti menyatakan, hewan kurban tersebut tidak memenuhi syarat karena tidak cukup umur dan ada yang mengalami cacat.

Pemprov Sulsel

“Hewan kurban tidak layak ini biasanya karena belum cukup umur atau cacat,” jelas Mirdayanti.

Dalam dua hari terakhir, tim pemeriksa DP2 Kota Makassar telah memeriksa total 2.065 ekor hewan kurban. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan 192 ekor hewan kurban yang tidak layak.

“Tim kami sudah turun sejak kemarin, dan hari ini memeriksa 1.115 ekor hewan kurban,” lanjut Mirdayanti.

Dari 1.115 ekor yang diperiksa hari ini, 923 ekor dinyatakan layak, terdiri dari 854 ekor sapi dan 69 ekor kambing. Sedangkan 192 ekor hewan dinyatakan tidak layak, termasuk 173 ekor sapi dan 19 ekor kambing.

Sebanyak 100 petugas, termasuk dokter hewan dari DP2 Kota Makassar, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sulsel, dan universitas, dikerahkan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban di berbagai pos ternak di Makassar.

Sebelumnya diberitakan, Kepala DP2 Kota Makassar, Evy Aprialti, menyebut tim akan melakukan pemeriksaan antemortem, yaitu pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih.

“Pemeriksaan antemortem meliputi pengecekan fisik hewan dan uji laboratorium untuk memastikan hewan kurban memenuhi syarat,” kata Evy.

Hewan yang dinyatakan layak akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Pemeriksaan antemortem ini telah berlangsung sejak bulan lalu dan akan terus dilakukan hingga Hari Raya Idul Adha 2024.

Setelah penyembelihan, tim akan melanjutkan dengan pemeriksaan post mortem, yaitu pemeriksaan kesehatan hewan setelah disembelih. Sampel daging, jeroan, dan hati akan diperiksa untuk memastikan tidak ada penyakit yang tidak terdeteksi melalui pemeriksaan fisik.

“Pemeriksaan post mortem penting untuk memastikan keamanan konsumsi daging hewan kurban,” ujar Evy.

Jika ditemukan daging atau organ yang terjangkit penyakit, DP2 Kota Makassar akan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium dan menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi bagian yang terinfeksi.

“Kami akan mengambil sampel dan menguji di laboratorium serta menyarankan agar hati dan limpa dari hewan yang terinfeksi tidak dikonsumsi,” tutup Evy.