kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Dorong Penerapan Perda, Aksara Lontaraq Bakal Diajarkan di Tingkat SD-SMA

banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Daerah Kabupaten Maros dan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel) siap mendorong penerapan Peraturan Daerah (Perda) Tentang Literasi Aksara Lontaraq dan Sastra Bahasa Daerah.

Bupati Maros, A.S Chaidir Syam mengatakan pihaknya siap mendorong dan menjadi daerah pertama yang menerapkan Perda Literasi Aksara Lontaraq dengan dukungan penuh dari Disdik Sulsel.

Pemprov Sulsel

Ia mengatakan pihaknya akan memasukkan mata pelajaran sastra dan bahasa daerah di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Selain itu, langkah awal juga dimulai dengan membuat papan nama jalan bertuliskan aksara lontaraq.

"Sebagai langkah awal dalam mendorong penerapan Perda ini tentu kami sudah membuat nama-nama jalan menggunakan aksara lontaraq dan nantinya yang selama ini sastra bahasa daerah hanya diajarkan di SD akan kami terapkan juga di tingkat SMP dan SMA", ungkapnya dalam Seminar Internasional Festival Aksara Lontaraq, Minggu (19/11).

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Andi Mashari Mappiara mendorong penuh langkah Bupati Maros sebagai pilot project dalam penerapan Perda Literasi Aksara Lontaraq.

Pihaknya pun siap menyalurkan tenaga pengajar lulusan sastra bahasa daerah yang berkompeten untuk mengajarkan mata pelajaran di tingkat SD hingga SMA di Kabupaten Maros.

"Kita sudah memulai dan mendata ada banyak lulusan-lulusan sastra bahasa daerah yang nantinya kita akan salurkan menjadi tenaga pengajar", ujarnya

Hal ini kata dia perlu dilakukan dengan serius agar penerapan Perda Literasi Aksara Lontaraq berjalan dengan maksimal dan memberikan dampak jangka panjang terhadap generasi kedepannya.

Nantinya, seluruh mata pelajaran muatan lokal akan diisi dengan sastra bahasa daerah di tingkat SD hingga SMA yang didukung dengan bahan ajar yang sesuai.

"Hal ini tentu menjadi serius untuk kita lakukan karena selama ini sastra daerah hanya ditemukan saat kita SD, jadi perlu kita tingkatkan hingga ke jenjang SMA", pungkasnya