KabarMakassar.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar berencana menambah lahan perkuburan sebesar 10 hektare sebagai respons terhadap keluhan masyarakat tentang keterbatasan lahan kuburan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Kota Makassar, Ferdi Mochtar menyatakan, pihaknya telah menyiapkan dokumen perencanaan untuk penambahan lahan ini. Dokumen tersebut direncanakan untuk diajukan pengadaannya pada tahun 2025.
“Kami telah menyiapkan dokumen perencanaan lahan perkuburan. Mengingat prosesnya tidak dapat diselesaikan dalam waktu tiga hingga empat bulan, kami mengusulkan pengadaan dilakukan pada tahun 2025,” kata Ferdi.
Menurut Ferdy, kebutuhan lahan perkuburan di Makassar diperkirakan mencapai 10 hektare. Namun, keterbatasan lahan di kota tersebut memaksa pihaknya untuk mencari alternatif lokasi di daerah tetangga seperti Maros dan Gowa, yang memiliki akses mudah bagi warga Makassar.
“Saat ini kami sedang menjajaki kemungkinan di Maros dan Gowa. Jika proses ini berjalan cepat, biasanya akan muncul informasi yang dapat menyebabkan kenaikan harga tanah. Oleh karena itu, kami akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak pertanahan,” jelas Ferdi.
Sebelumnya diberitakan, kebutuhan terbesar untuk lahan kubur saat ini berada di Sudiang, yang membutuhkan sekitar 1.600 lubang kubur setiap tahun. Sudiang sendiri masih memiliki kapasitas untuk 700 lubang kubur, sementara terdapat ruang darurat yang bisa dimanfaatkan di Beruangin dengan kapasitas 500 lubang kubur dan beberapa ruang kosong lainnya di Panaikang.
“Untuk tahun ini, kapasitas masih mencukupi. Namun, tahun depan penambahan lahan akan menjadi prioritas kami,” tutup Ferdi.