kabarbursa.com
kabarbursa.com

Disdik Makassar Bantah Intimidasi di SD Pajaiang, Bakal Panggil Orang Tua Siswa

Disdik Makassar Bantah Intimidasi di SD Pajaiang, Bakal Panggil Orang Tua Siswa
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin (dok kabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar menepis tudingan adanya intimidasi di SD Pajaiang yang menyebabkan sejumlah orang tua siswa menggelar aksi demo dan mogok sekolah.

Menanggapi aksi demo dan mogok sekolah oleh sejumlah orang tua siswa SD Pajaiang, Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan klarifikasi dan rapat dengan pihak sekolah.

Pemprov Sulsel

Muhyiddin menjelaskan bahwa permasalahan ini terkait sengketa lokasi sekolah yang saat ini masih dalam proses hukum.

“Kami tidak bisa memaksa untuk kembali ke sekolah lama karena masih ada sengketa hukum yang sedang berlangsung,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (16/10).

Menurutnya, permasalahan ini bukan hanya tentang tuntutan untuk kembali ke sekolah lama, tetapi juga terkait dengan kondisi belajar di lokasi baru.

Muhyiddin mengklarifikasi bahwa sekolah di lokasi baru memang sempat mengalami beberapa masalah, termasuk laporan adanya gangguan ketika anak-anak belajar siang di sekitar masjid.

“Orang tua biasa berkumpul di dekat masjid, jadi menurut laporan pengurus masjid biasa bikin kotor-kotor disitu, tapi itu sudah selesai masalahnya,” jelasnya.

Terkait dengan adanya surat kaleng yang muncul dalam permasalahan ini, Muhyiddin menyatakan telah menelusuri informasi tersebut dan mengonfirmasi dengan kepala sekolah bahwa surat tersebut tidak lagi menjadi isu saat ini.

“Kami tetap akan memonitor situasi ini, dan jika perlu, kami akan menindaklanjuti,” katanya.

Muhyiddin menambahkan bahwa jarak antara lokasi sekolah yang baru dengan sekolah lama tidak terlalu jauh, hanya beberapa meter, dan pihaknya akan mengkaji lebih lanjut opsi-opsi penyelesaian yang tersedia.

“Kami berencana memanggil semua pihak, termasuk orang tua, untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik. Nanti, saya akan agendakan rapat khusus untuk mediasi lebih lanjut,” tutupnya.

Langkah mediasi ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan memastikan proses belajar-mengajar dapat berjalan normal kembali di SD Pajaiang.