kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Diperingati Setiap 22 Oktober, Begini Sejarah Hari Santri

Diperingati Setiap 22 Oktober, Begini Sejarah Hari Santri
Perayaan Hari Santri Nasional (Dok : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Hari ini, Selasa (22/10) diperingati sebagai Hari Santri di seluruh Indonesia. Dilansir dari buku ‘Santri Melek Politik’ bahwa Hari Santri Nasional, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, merupakan pengakuan negara atas peran santri dalam sejarah politik Indonesia.

Hal ini ditandai dalam Peristiwa Resolusi Jihad 1945 yang menjadi momen penting bagi santri dalam melawan penjajahan dan kolonialisme yang memperkuat peran mereka dalam perjuangan kemerdekaan.

Pemprov Sulsel

Tanggal 22 Oktober dipilih karena pada tanggal 22 Oktober 1945, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, sebagai Rais Akbar PBNU, mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan pasukan kolonial di Surabaya.

Resolusi Jihad ini muncul pada masa Indonesia yang belum stabil pasca Proklamasi Kemerdekaan.

Pasca dua bulan, Indonesia menghadapi kurangnya pengakuan dari negara-negara lain, sementara Belanda berusaha mempropagandakan bahwa Indonesia masih dibawah jajahannya

Hal ini membuat Presiden Soekarno kala itu meminta arahan kepada Kiai Hasyim. Atas permintaan tersebut, Kiai Hasyim menginstruksikan PBNU untuk mengadakan rapat yang diadakan pada 21-22 Oktober 1945 di Surabaya.

Rapat ini menghasilkan pokok-pokok kewajiban umat Islam dalam berjihad untuk mempertahankan bangsa dan negara yang dikenal sebagai Resolusi Jihad.

Kiai Hasyim menyampaikan seruan ini sebagai komitmen umat Islam untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.

Resolusi ini juga menyoroti tindakan kejam Belanda dan Jepang yang mengganggu ketenangan di Indonesia.

Resolusi Jihad menyerukan pemerintah untuk mengambil sikap tegas terhadap ancaman yang membahayakan kemerdekaan.

PBNU juga menyerukan umat Islam untuk meneruskan perjuangan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Resolusi Jihad ini menjadi pemicu semangat perlawanan rakyat terhadap Belanda, yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945, yang dikenal sebagai Hari Pahlawan.

PDAM Makassar