kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Dinkes Jeneponto Catat 61 Kasus HIV Sepanjang 2024, Mayoritas Menyerang Keluarga

Dinkes Jeneponto Catat 61 Kasus HIV Sepanjang 2024, Mayoritas Menyerang Keluarga
Ilustrasi virus HIV (Dok : Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kasus penularan dan penyebaran penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi sorotan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jeneponto mencatat, sedikitnya ada 61 kasus positif yang ditangani sepanjang tahun 2024.

Pemprov Sulsel

Jumlah itu pun sedikit menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun belasan orang harus meregang nyawa.

“HIV tahun 2023 ada 71 kasus dan meninggal 17 orang, tahun 2024 61 kasus yang meninggal 13 orang,” kata Kepala Bidang P2P Dinkes Jeneponto, Suryaningrat, belum lama ini.

Pada kasus ini, Suryaningrat menjelaskan bahwa rata-rata penderita HIV didominasi oleh orang yang sudah berkeluarga.

“Iya kita biasanya temukan orang yang sudah berkeluarga, itu terkonfirmasi dari istrinya karena semua ibu hamil yang mau bersalin itu dites HIV dulu,” ucapnya.

Termasuk kata dia, pihaknya juga menangani pengidap HIV dari wanita penghibur.

“Ternyata setelah dinotifikasi pasangan namanya, ternyata suaminya yang bawa setelah dia bekerja di luar, ada juga yang tukang becak, suaminya mungkin bergaul di Makassar, ada juga yang belum berkeluarga pelaku seks bebas, prostitusi,” sambungnya.

Menurut Suryaningrat, penyakit jenis HIV/AIDS ini merupakan salah satu penyakit dengan resiko kematian tinggi sehingga pengidap HIV harus mengonsumsi obat khusus untuk tetap bertahan hidup. Namun jika tidak, maka nyawa akan melayang.

“Mematikan kalau dia tidak mengonsumsi obat yang namanya ARV, obat itu akan menekan jumlah virus dalam tubuh dan meningkatkan imun tubuh, dia tidak bisa sembuh. Sepanjang dia tidak mengonsumsi obat itu tunggu waktu pasti kematian akan menjemput,” terangnya.

Lebih jauh, kasus penyebaran HIV/AIDS dapat terjadi karena sejumlah faktor. Salah satunya saat penderita HIV melakukan donor darah namun tidak dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh tim medis.

“Hanya tiga sumber cairan, yang pertama sperma atau cairan vagina, kedua melalui transfusi darah, yang ketiga melalui Air Susu Ibu (ASI) pada anaknya, selain itu tidak menular baik itu keringat, air liurnya dan bekas minumnya,” tuturnya.

Suryaningrat turut menjelaskan tata cara agar terhindar dari penyakit mematikan itu.

“Untuk menghindari HIV yakni tingkatkan iman, yang kedua setia pada satu pasangan,” pungkasnya.