KabarMakassar.com — Umat Muslim sebentar lagi akan laksanakan hari raya Idul Adha atau hari raya kurban.
Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan melaksanakan salat Idul Adha. Berikut panduan lengkap untuk melaksanakannya, mulai dari dalil, hukum, niat, hingga tata cara pelaksanaannya.
Berdasarkan penetapan Kementerian Agama RI, Hari Raya Idul Adha 2024 jatuh pada besok, Senin (17/06). Pada saat ini, umat Islam melaksanakan ssalat Idul Adha dan ibadah qurban.
Mengutip dari NU Online, hukum salat Idul Adha adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan. Salat ini disarankan untuk dilakukan secara berjamaah, meskipun jika terlambat berjamaah, bisa dilakukan secara sendirian (munfarid). Hukum ini berlaku untuk semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, di rumah maupun dalam perjalanan.
Dalam kitab Fathul Qarib dijelaskan:
“Shalat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) adalah sunnah muakkadah bagi orang yang ada di rumah maupun dalam perjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan baik yang cantik maupun yang tidak modis.”
Dalil mengenai shalat Idul Adha terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Athiyah RA. Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan semua kaum wanita, termasuk yang haid, untuk ikut keluar pada hari raya, meskipun yang haid tidak boleh mendekati tempat shalat namun tetap ikut menyaksikan kebaikan dan dakwah muslimin.
Juga disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 2 yang berbunyi: “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).”
Niat Shalat Idul Adha
Sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, umat Islam harus membaca niat. Bacaan niat ini berbeda tergantung pelaksanaan shalatnya, apakah dilakukan sendiri, berjamaah sebagai makmum, atau sebagai imam.
1. Niat Shalat Idul Adha Sendiri
– Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــال
– Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak’ataini” lillahi ta’ala.
– Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Niat Shalat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam
– Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَـــال
– Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ imaman rak’ataini” lillahi ta’ala.
– Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”
3. Niat Shalat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum
– Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَـــال
– Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ makmuman rak’ataini” lillahi ta’ala.
– Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
1. Membaca niat sesuai yang dijelaskan di atas.
2. Takbiratul ihram.
3. Membaca doa iftitah.
4. Takbir tujuh kali di rakaat pertama dengan mengangkat tangan setiap kali takbir.
5. Di antara takbir, membaca:
– Arab: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
– Latin: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.
– Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
6. Membaca Surat Al-Fatihah.
7. Membaca Surat Al-A’lâ (disarankan).
8. Melakukan ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga berdiri kembali untuk rakaat kedua.
9. Takbir lima kali di rakaat kedua dengan mengangkat tangan setiap kali takbir.
10. Di antara takbir, melafalkan bacaan yang sama dengan poin 5.
11. Membaca Surat Al-Fatihah.
12. Membaca Surat Al-Ghâsyiyah (disarankan).
13. Ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.
14. Setelah shalat, jemaah disunnahkan untuk menyimak khutbah Idul Adha.
Waktu Pelaksanaan Idul Adha
Shalat Idul Adha dilaksanakan setelah matahari terbit pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga waktu Zuhur. Tahun ini, 10 Dzulhijjah jatuh pada 17 Juni 2024. Pelaksanaan shalat dianjurkan lebih awal untuk memberikan kesempatan melaksanakan ibadah qurban.
Penetapan Hari Raya Idul Adha 2024
Kementerian Agama RI telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2024 jatuh pada Senin, 17 Juni 2024, berdasarkan hasil sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1445 H pada Jumat, 7 Juni 2024. Muhammadiyah juga menetapkan tanggal yang sama berdasarkan hasil hisab. Namun, berbeda dengan pemerintah Indonesia, Arab Saudi menetapkan Hari Raya Idul Adha pada 16 Juni 2024. Mahkamah Agung Kerajaan Saudi mengumumkan tanggal ini berdasarkan hasil pantauan hilal pada Kamis, 6 Juni 2024, menetapkan hari Arafah pada 15 Juni 2024 dan Idul Adha pada 16 Juni 2024.
Dengan demikian, umat Islam di Indonesia dan Saudi Arabia akan merayakan Idul Adha pada tanggal yang berbeda, mengikuti penetapan masing-masing otoritas agama di negara tersebut.