kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Diduga Saling Senggol, Siswa SMK Lakukan Pengeroyokan di Halaman Sekolah

Diduga Saling Senggol, Siswa SMK Lakukan Pengeroyokan di Halaman Sekolah
Kepala Sekolah SMK 5 Makassar, Amar Bachti (Dok : Atri KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Sebuah video viral berdurasi 28 detik memperlihatkan aksi pengeroyokan yang dilakukan sejumlah siswa di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 5 Makassar yang berada di Jalan Sunu, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Senin (29/07).

Video tersebut menunjukkan kerumunan siswa berseragam putih abu-abu yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seorang siswa. Terdengar suara dalam video tersebut yang mengatakan bahwa kejadian itu merupakan perkelahian.

Pemprov Sulsel

“Inilah dia perkelahian anak STM,” suara yang terdengar dalam video tersebut.

Kepala Sekolah SMK 5 Makassar, Amar Bachti menjelaskan bahwa pengeroyokan tersebut berawal dari saling senggol antar siswa kelas 1 dan kelas 3 di sebuah parkiran sekolah. Kemudian diduga terjadi cekcok hingga menimbulkan perkelahian, pada Jumat (26/07) pekan lalu.

“Menurut info awal bahwa anak kelas 3 kebetulan karena padat kendaraan sempat nyerempet anak kelas 1 terus terjadi perkelahian, yang dipukul anak kelas 3 sehingga hari senin baru mau kita proses mendamaikan, karena saat kejadian diluar sekolah,” kata Amar kepada awak media, Selasa (30/07).

“Tapi saat kita dapat info itu dan mau antisipasi, dan sementara cari tahu siapa-siapa. kemudian terjadi pengeroyokan. Yang pasti ini bukan hal yang direncanakan, spontanitas terjadi karena ada masalahnya temannya jadi mereka ikut turut serta,” tambahnya.

Saat mengetahui adanya perkelahian pada pekan lalu, Amar mengaku pihaknya ingin mendamaikan siswa yang terlibat perkelahian tersebut. Namun, belum sempat mendamaikan pengeroyokan tersebut sudah terjadi.

“Kami sudah tangani untuk mendamaikan, hanya saja yang namanya musibah tiba-tiba ketemu kembali dan terjadilah kejadian yang seperti kita lihat di video,” ujarnya.

Dari video yang beredar, Amar menyebut ada 13 siswa yang terlibat. Namun, hasil interogasi mengungkapkan hanya 3 siswa yang melakukan pengeroyokan. Korban dan pelaku berasal dari jurusan listrik SMK 5 Makassar, dan merupakan siswa kelas 1 dan kelas 3.

“Yang mengaku ada di tempat itu ada 13 orang, meskipun setelah kami introgasi yang mengaku memukul itu hanya 3 orang. Tetapi di saat kerumunan itukan mereka banyak. Tapi dalam satu kelas itu ada 13 orang,” sebutnya.

Atas peristiwa tersebut, Kata Amar pihak sekolah telah melakukan pemanggilan semua orang tua siswa yang terlibat untuk menyelesaikan perkara tersebut dengan orang tua korban.

“Terus memang rencana kami hari ini, kami undang semua orang tua anak yang terkait untuk sama-sama menyaksikan dan saling memaafkan kondisi itu. Setelah itu langkah yang kami ambil adalah, pihak sekolah memanggil semua anak-anak yang bersangkutan untuk kita damaikan dan Alhamdulillah mereka saling menerima berdamai antara satu dengan lainnya,” kata Amar.

Selain itu, Amar mengatakan bahwa orang tua siswa juga bersepakat untuk berpatungan mengeluarkan biaya pengobatan pada korban.

“Kami sepakat dengan pihak orangtua yang terlibat pemukulan, korban yang sakit ini diminta orangtuanya untuk melakukan perawatan terbaik dan Insya Allah semua biaya yang dikeluarkan oleh orangtua korban akan digantikan secara patungan oleh orang tua pelaku, itu adalah bagian kesepakatan damai mereka. Kita berharap bahwa sakit yang ada pada anak ini tidak parah dan tidak mengakibatka hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Atas perbuatan para siswa itu, Amar menuturkan akan melakukan pembinaan pada mereka dengan belajar secara daring dirumah, hal itu juga untuk mensterilkan kondisi sekolah.

“Insya Allah tapi untuk sementara anak-anak yang merupakan pelaku pengeroyokan, sebagai bentuk pembinaan kita belajarkan secara daring dulu untuk satu minggu pertama ini. Sambil kita akan netralisir kondisi semua yang ada di sekolah. Karena kita tidak mau kecolongan kembali bahwa ada kejadian diluar kuasa kami. ini adalah musibah buat kita, kita cari hikmah dibalik ini semua. Mudah-mudahan insiden ini yang pertama dan terakhir,” tandanya.

Sementara itu, orang tua korban, Hamsah Hambali menuturkan saat ini kondisi korban masih dalam perawatan dan belum bisa beraktivitas sepeti biasa.

“Anak saya tadi pagi mau dipanggil pihak sekolah tapi tidak bisa bangun karena masih sesak napas karena dia mengeluh di sebelah kiri karena kena tendangan,” ungkapnya.

Kendati demikian, orang tua korban mengaku telah memaafkan dan mau berdamai dengan pelaku pengeroyokan tersebut.

“Saya sampaikan kepada pihak orang tua agar mendoakan anak saya semoga Allah menerima doa kita saya tidak ada maslaha, semoga kembali kondisi sehat,” pungkasnya.

PDAM Makassar