kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Diduga Depresi, IRT di Jeneponto Tewas Gantung Diri

banner 468x60

KabarMakassar — Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus perempuan yang ditemukan tewas gantung diri di sebuah pepohonan dekat Pasar Paitana, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.

Ternyata, identitas korban adalah Rahma. Wanita berusia 42 tahun tersebut merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT) dari Kampung Rannayya, Kelurahan Tolo Barat, Kecamatan Kelara.

Pemprov Sulsel

Kapolsek Binamu Iptu Blasius Basthion Soge mengungkapkan korban ditemukan warga tewas gantung diri sekitar pukul 06.00 Wita.

Berdasarkan keterangan, Korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga saat tengah mengikat ternak kambing.

Sontak saja, warga kaget melihat korban dalam kondisi tergantung dan terbujur kaku di batang pohon Jambu Mente. Setelah itu, kejadian itu pun  dilaporkan kepada kerabat korban.

Mendengar hal itu, keluarga korban pun langsung mendatangi lokasi dan melaporkan kejadian ini kepada polisi. Namun setelah polisi tiba di lokasi, Jenazah korban sudah di evakuasi oleh keluarga korban.

Selain itu, suami korban juga menolak melakukan proses otopsi terhadap Jenazah sehingga polisi hanya melakukan proses identifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kami tidak melakukan otopsi hanya Visum luar, ada bekas jeratan tali dileher terikat sampai kebelakang, ada luka lecet di tangan," ucap Iptu Basthion.

Dari hasil olah TKP, Iptu Basthion menyebutkan hanya menemukan sejumlah barang bukti yang digunakan oleh korban.

"Ada tali terus pakaian dan kaos kaki korban," sebutnya.

Sehingga polisi menduga kasus kematian korban akibat mengalami depresi lantaran sebelumnya korban juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menyayat pergelangan nadinya .

Tetapi, polisi akan tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban.

"Sementara kita melakukan pendalaman karena dari informasi ada beberapa permasalahan di internal keluarga korban," kata Iptu Basthion.

Terkait persoalan utang, pihaknya belum dapat memastikan hal tersebut karena masih proses pendalam. Bahkan, kami juga belum menemukan   surat yang ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya.

"Ya informasinya seperti itu tapi belum kami lihat," Pungkas Iptu Basthion.