KabarMakassar.com — Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak politik dinasti berakhir ricuh di Kota Makassar. Kericuhan tersebut diduga akibat adanya provokasi dari kelompok anarko.
Dalam pantauan KabarMakassar.com, para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Fly Over telah bubar dan kembali ke kampus masing-masing sekitar pukul 18.00 WITA. Namun, ada massa dari 3 kampus yang kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kampusnya, di antaranya Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Bosowa (Unibos), Dan Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Dalam aksi unjuk rasa yang berlanjut itu, mengakibatkan kemacetan di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP Pettarani, sehingga sejumlah kendaraan sempat terhenti, karena massa menutup jalan.
“Semua jalan tadi ditutup, sehingga kita lakukan tindakan tegas dan kita bubarkan. Kita mendapatkan bahwa mahasiswa sudah gabung dengan anak-anak anarko,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib di lokasi, Senin (26/08).
Ngajib menjelaskan bahwa kelompok anarko ini merupakan penyusup yang berkeinginan melakukan bentrok. Karena menurut dia, aksi unjuk rasa para mahasiswa tadi, telah berjalan dengan kondusif.
“Jadi patut kita duga bahwa anarko ini gabungan baik mahasiswa yang tergabung di anarko, maupun orang lain diluar dari mahasiswa yang kelompok anarko, karena tdi di unjuk rasa itu tidak murni mahasiswa, jadi banyak yang menyusup. Bukan menyampaikan aspirasi tetapi mencari keinginan untuk ceos untuk bentrok,” terang Ngajib.
“Karena setelah aksi tadi semuanya damai sudah berjalan kondusif, namun demikian karena disusupi anarko, akhirnya seperti ini, mereka menutup jalan, mereka membakar ban mereka meresahkan masyarakat sampai melempar batu juga, hasilnya inilah kita ambil tindakan tegas supaya mereka bisa membubarkan diri,” lanjutnya.
Dalam aksi ini, kata Ngajib sebuah kendaraan umum hangus terbakar, sehingga pihak kepolisian akan mencari pemilik kendaraan tersebut untuk diberikan bantuan.
“Kemudian tadi ada satu kendaraan angkutan umum yang dibakar oleh massa, saat ini kita tangani dan kita harus cari yang punya, kemudian kita akan bantu,” ungkapnya.
Hingga pukul 22.00 WITA, pihak kepolisian masih melakukan pengamanan kepada para mahasiswa di depan UMI dan UNIBOS, sementara di UNM para mahasiswa terlihat bentrok dengan masyrakat akibat penutupan jalan yang membuat pengendara emosi.