KabarMakassar.com — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel memberikan sinyal akan berkoalisi dengan Gerindra di beberapa Kabupaten/kota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang dihelat 27 November mendatang.
Diketahui saat ini Demokrat sudah mengeluarkan surat tugas, beberapa jagoan Gerindra yang akan bertarung pada November nanti. Mereka adalah Darmawangsyah Muin (Gowa), Trizal Tahir (Palopo), dr Zadrak (Tana Toraja), Muhammad Yusuf DM (Sidrap), dan Frederik Victor Palimbong (Toraja Utara).
Demikian dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat SulawesiSelatan, Ni’matullah. Dikatakan bahwa jika Demokrat dan Gerindra bagian dari pemenangan Prabowo-Gibran di Sulsel.
Dengan demikian Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini berpotensi berlanjut di Pilkada Serentak 2024 di beberapa daerah.
“Ya sekitar 60 sampai 70 persenlah (berkoalisi dengan Gerindra),”ucap Ni’matullah, kepada awak media, Sabtu (6/7).
Dirinya menyebutkan berkoalisi dengan Gerinda lebih terbuka, khususnya komunikasi sehingga gampang terwujud.
“Lebih cepat nyambunglah, kalau kita sama-sama dengan Gerindra,”ujarnya.
Selain itu, tiga partai besar bakal figh (bertarung) jelang Pilkada Luwi 2024 menyusul deklarasi Patahuding dan Muh. Dhevy Bijak Pawindu sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang dihelat 27 November mendatang.
Dimana Pata sapaan Patahudding merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Luwu, sementara Dhevy Bijak adalah Pelaksana Tugas Ketua DPC Demokrat Luwu sekaligus Anggota DPR RI periode 2019-2024.
Deklarasi duet Pata-Dhevy sebagai bakal paslon Pilkada Luwu digelar di sebuah kafe di Belopa, Luwu, Kamis (4/7).
Deklarasi ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat maupun kader partai. Pata mengatakan dirinya dan Dhevy mengumumkan berpasangan karena partai pengusung sudah cukup.
“Bissmillah, Insya Allah kami maju berpasangan, kendaraan politik untuk maju sudah cukup yaitu Partai Golkar dan Partai Demokrat,”ucap Pata dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7).
“Insya Allah dalam waktu dekat ada beberapa partai yang akan bergabung dan berjuang bersama untuk memenangkan kontestasi politik di Kabupaten Luwu,” kata Pata.
Pata telah mengantongi surat tugas dari Golkar untuk maju Pilkada Luwu. Begitu juga Dhevy Bijak ditugaskan Demokrat sebagai calon 02.
Partai beringin rimbun di Luwu meraih 5 kursi di DPRD hasil Pemilu 2024. Sementara Demokrat 3 kursi. Jika Golkar-Demokrat fix berkoalisi, maka partai pengusung Pata-Dhevy cukup untuk mendaftar ke KPU pada Agustus nanti.
Adapun syarat paslon maju Pilkada Luwu adalah minimal 7 kursi atau meraih dukungan 20 persen partai pemilik kursi di DPRD setempat.
Selain Pata-Dhevy, paslon yang lebih dulu resmi berpaket adalah Arham Basmin Mattayang dan Rahmat sebagai pasangan bacalon bupati dan wakil bupati Luwu 2024.
Sementara itu, DPD Demokrat Sulawesi Selatan juga bakal mengusung Suwardi dan Selle pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Soppeng November nanti.
Dimana Demokrat intens komunikasi untuk berkoalisi lintas parpol dalam mengusung dua legislator Sulsel. Bahkan, dalam waktu dekat partai berlambang mercy ini akan mengeluarkan rekomendasi surat tugas kepada pasangan Suwardi-Selle.
“saat ini kita sementara mengurus surat tugasnya, kemungkinan pekan depan sudah keluar,”ucap Ulla sapaan Ni’matullah.
Wakil ketua DPRD Sulsel ini menjelaskan, partainya mengusung pasangan itu karena Selle KS Dalle adalah kader Demokrat, apalagi Demokrat mengutamakan kader internal untuk diusung di Pilkada.
Meskipun hampir pasti bakal mengendarai Demokrat, namun dalam surat tugas ada syarat yang harus dipenuhi kandidat sebelum dikeluarkan rekomendasi B1-KWK, yaitu harus mencukupkan syarat kursi untuk maju di Pilkada dan memiliki peluang untuk menang berdasarkan hasil survei.
“Kita juga nanti akan melihat hasil surveinya. Tapi nanti kita akan lihat data pembanding dari survei yang juga kami akan turunkan,” ungkapnya. Diketahui, pasangan Suwardi dan Selle saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Sulsel dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 8 Soppeng-Wajo.
Suwardi Haseng anggota dewan dari Partai Golkar, sedangkan Selle Ks Dalle adalah anggota dewan dari Partai Demokrat. Syarat untuk maju di Pilkada Soppeng minimal memiliki 6 kursi.
Golkar memiliki modal 11 kursi, sedangkan Demokrat 4 kursi. Namun Suwardi harus bersaing dengan kader lainnya yaitu, Andi Muhammad Ikram yang juga menjadi jagoan Golkar di Pilkada Soppeng 2024.
Dimana sejumlah tokoh atau figur yang dianggap memiliki peluang bertarung di Pilkada serentak 2024 yakni Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Sebut saja dari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Soppeng masing masing Andi Mapparemma SE (Ketua DPC), Husain Djunaid SH MH ( Mantan Anggota DPRD SulSel) dan Drs Syamsu Niang (Anggota DPR RI).
Hal itu dikatakan sebelumnya oleh Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Soppeng Muhammad Ridha saat dikonfirmasi awak media.
Terkait soal ini menyebut bahwa selain Andi Mapparemma yang terlebih dahulu mengeluarkan statemen untuk ikut bertarung di Pilkada, pihaknya juga sudah menerima sinyal terkait keinginan Syamsu Niang maupun Husain Djunaid untuk ikut bertarung di Pilkada Soppeng.
Terkait siapa yang paling berpeluang untuk mendapatkan rekomendasi partai, Ridha menjawabnya secara diplomatis.
“Soal rekomendasi partai, itu merupakan kewenangan DPP, ketiga orang ini merupakan kader terbaik PDIP dan masing masing punya jasa dalam membesarkan PDIP,”ucapnya.
“Nah siapa yang akan mendapat rekomendasi partai untuk mengendarai PDIP itu merupakan kewenangan DPP,”sambung Muhammad Ridha.
Ada pun figur yang memiliki ketokohan di parpol lain yakni Selle KS Dalle kader Demokrat potensial. Saat ini Selle masih mengabdikan dirinya sebagai wakil rakyat DPRD Sulawesi Selatan. Dimana ia kembali terpilih di Pileg 2024 dengan meraih satu kursi di daerah pemilihan 8 meliputi Kabupaten Wajo dan Soppeng.
Tak ketinggalan juga Muh Aras anggota DPR RI fraksi PPP yang memiliki basis yang riil. Meski demikian, pada pemilihan langsung tahun 2024, Rabu (14/2) lalu, ia meraih satu kursi mengamankan dapil Sulsel II.
Namun yang menjadi kejutan hasil pleno KPU RI, Rabu (20/3), Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos senayan karena tidak meraih syarat ambang batas atau parliamentary threshold yakni 4 persen.
Sesuai regulasi Pilkada, minimal 20 % kursi Parpol di DPRD, parpol tersebut dapat mengajukan calon. Atau parpol dan koalisi parpol yang tidak memiliki kursi di DPRD juga berhak mengajukan calon dengan syarat perolehan suara tertentu.
Sementara itu, ada figur lain yakni dari Golkar yakni Andi Farid, putra Andi Kaswadi Razak. Dimana sang ayah masih menjabat Bupati Soppeng yang akhir berakhir tahun ini untuk periode keduanya. Kaswadi Razak juga saat ini menjabat Ketua Golkar Soppeng.