KabarMakassar.com — Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (DBMBK) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memaksimalkan pengerjaan fisik untuk tahun anggaran 2024 ini.
Hal itu disampaikan oleh Kepala DBMBK Provinsi Sulsel, Astina Abbas, saat memaparkan program yang berjalan di DBMBK Sulsel pada Coffee Morning, di Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Selasa (20/08).
Beberapa hal yang disampaikan diantaranya adalah paket pengerjaan jalan maupun jembatan di tahun 2024, upaya penyelesaian utang tahun sebelumnya yang menargetkan tahun ini akan selesai serta usulan program tahun 2025.
“Berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 677/III/Tahun 2023, jalan provinsi sepanjang 2014,23 Km. Hingga akhir Desember 2023, kondisi kemantapan jalan di Sulsel, 75,38 persen, terdiri dari 948,74 km (47,1%) kondisi jalan baik dan 569,51 km (28,27%) kondisi sedang,” jelasnya.
Untuk kondisi jembatan Provinsi, kondisi baik sebanyak 481 unit (57,2%) dan kondisi sedang 258 unit (30,67%).
Adapun paket pekerjaan fisik di tahun 2024, sebanyak Rp80,6 miliar. Diantaranya 7 paket jalan dan 4 unit jembatan.
Terdapat pembangunan jalan dan jalur pedestrian kawasan Center Point of Indonesia (CPI) di Kota Makassar, 2 paket peningkatan rekonstruksi jalan ruas Ussu – Nuha – Batas Provinsi Sulteng (DBH Sawit), penanganan long segment pada ruas Pangkajene Sidrap – Rappang, penanganan long segment pada ruas Pekkae – Batas Soppeng, penanganan long segment pada ruas Rantepao – Sa’dan – Batas Kabupaten Luwu, rekonstruksi jalan ruas Batas Kabupaten soppeng – Pangkajene Sidrap.
Sementara pada pembangunan dan rehabilitasi jembatan, antara lain pembangunan jembatan S. Talondo ruas Kotu – Mebali Kabupaten Tana Toraja, pembangunan jembatan S. Cenranae ruas Salaonro – Ulugalung di Kabupaten Wajo telah tuntas, pembangunan jembatan S. Malango pada ruas Rantepao – Sa’dan – Batusitanduk di kabupaten Toraja Utara telah tuntas dikerjakan dan rehabilitasi jembatan masuk kawasan CPI Kota Makassar.
Selain itu, DBMBK Sulsel juga mengalokasikan untuk pemeliharaan rutin jalan sebanyak Rp17,8 miliar.
Melihat kondisi keuangan yang terbatas, Dinas BMBK Sulsel berupaya optimal dalam penanganan paket tahun ini.
“Tahun ini juga kita berfokus untuk penyelesaian utang, insya Allah target kita utang konstruksi bisa diselesaikan tahun ini, karena anggarannya sudah dialokasikan. Menunggu tahap pembayaran,” tuturnya.
Ia menambahkan pada tahun 2023 lalu paket fisik yang terkontrak sebanyak Rp465 miliar untuk penanganan jalan sepanjang 92 km.