KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, kembali menegaskan posisinya di antara tokoh-tokoh global dengan menjadi narasumber dan penanggap di 10th World Water Forum (WWF) 2024 yang berlangsung di Bali.
Acara ini dihadiri oleh para pemimpin dari seluruh Asia Pasifik, termasuk Mr. Kazufumi Onishi, Wali Kota Kumamoto, Jepang; Mr. Dakila Carlo Cua, Gubernur Provinsi Quirino, Filipina; Ms. Azimah Math, Wakil Wali Kota Siem Reap, Kamboja; Mr. Dewan Kamal Ahmed, Wali Kota Nilphamari, Bangladesh; dan Mr. Jin Shengli, Wakil Direktur Biro Pertanian dan Lingkungan Changsha, China.
Dalam forum ini, Danny Pomanto menyampaikan rekomendasi penting mengenai deklarasi kota-kota dunia tentang pengelolaan air. Ia menyoroti bahwa sejak tahun 1977, suhu bumi telah meningkat signifikan, menyebabkan bencana yang lebih kompleks dan terakumulasi.
“Sejak tahun 1977, saat populasi mencapai 4,2 miliar, suhu bumi naik 0,2 derajat. Kini, dengan populasi 8 miliar, kenaikan suhu mencapai 1,4 derajat. Ini memicu efek domino bencana hidrometeorologi, pandemi, geopolitik, dan geomagnetik,” ujar Danny di Hotel BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (22/05).
Danny menekankan bahwa perubahan iklim menyebabkan musim yang tidak dapat diprediksi, dengan banjir dan kekeringan terjadi dalam satu tahun, seperti yang dialami Makassar tahun lalu. Pemerintah kota Makassar, katanya, telah melakukan tindakan mitigasi dan adaptasi yang melibatkan masyarakat dan kolaborasi multipihak untuk mempercepat pemulihan bencana.
“Keterlibatan masyarakat dan kolaborasi multipihak mempercepat pemulihan bencana,” tegas Danny.
Ia mengajak semua pihak untuk mengelola air secara cerdas dan efisien. Di akhir presentasinya, Danny berterima kasih kepada UCLG dan UNCRD yang telah mengundang Makassar dalam forum ini.
“Kami banyak belajar dari forum ini. Terima kasih kepada semua pihak yang berbagi ilmu dan pengalaman,” ucapnya. “Mari selamatkan planet kita dengan hemat air, bertindak sekarang, berbeda, dan bersama-sama.”
Berikut adalah rekomendasi Danny Pomanto yang disampaikan di 10th WWF 2024 di Bali:
1. Kebijakan mitigasi dan adaptasi yang kuat
2. Kolaborasi dan koordinasi di seluruh tingkat kewenangan
3. Kepemimpinan yang kuat dan adaptif
4. Keterlibatan komunitas yang kuat
5. Pendekatan smart city untuk menjadikan kota dan masyarakat cerdas
6. Komitmen terhadap teknologi hijau
7. Revisi rencana tata ruang (biru dan hijau)
8. Inisiatif dekarbonisasi dan oksigenisasi
9. Perubahan perilaku sosial
Forum ini dimoderatori oleh Sekjen UCLG ASPAC dan dihadiri oleh pejabat tinggi dari Jepang, Filipina, China, dan Bangladesh.