KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, memberikan tanggapannya terkait pembentukan tim transisi oleh Wali Kota Makassar terpilih Munafri Arifuddin, yang baru-baru ini diumumkan secara resmi.
Dalam pernyataannya, Danny Pomanto menegaskan pentingnya menghormati proses hukum yang masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Itu harus, tapi biarkan dahulu prosesnya. Kan proses masih berlangsung, MK itu proses konstitusional,” ujar Danny Pomanto kepada awak media, Junat (27/12).
Ia menjelaskan bahwa pembentukan tim transisi merupakan langkah yang wajar untuk persiapan pemerintahan baru.
Namun, ia menilai langkah tersebut sebaiknya dilakukan setelah semua proses hukum selesai dan ada keputusan final dari MK.
“Saya dulu bikin tim transisi pada saat saya sudah ada SK. Ini kan ada proses di MK, belum final, tapi kita hargai. Itu langkah antisipasi, tapi biarkan kami hadapi dulu proses konstitusi,” jelasnya.
Danny Pomanto juga menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan pembentukan tim transisi oleh Munafri Arifuddin, namun menyarankan agar proses yang sedang berjalan disempurnakan terlebih dahulu.
“Saya tidak ada masalah, tapi sebaiknya sempurnakan dulu prosesnya. Kita hargai,” tutupnya.
Proses hukum di MK saat ini menjadi salah satu tahapan penting dalam memastikan legitimasi pemerintahan mendatang.
Diketahui, baru-baru ini Wali Kota Terpilih Munafri Arifuddin, atau yang kerap disapa Appi, mengumumkan Tim Transisi.
Tim ini dirancang untuk memastikan keberlanjutan program sekaligus membawa inovasi dalam pemerintahan kota.
Appi menyebut, tim ini berkomitmen menciptakan pemerintahan yang efektif, responsif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan solusi inovatif.
Berikut lima sosok inspiratif yang memimpin tim transisi ini:
1. Hudli Huduri: Ahli Ekonomi Inklusif
Sebagai Regional Head Coach Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Hudli Huduri siap merevolusi sektor ekonomi, UMKM, dan ketenagakerjaan. Dengan pendekatan kolaboratif, Hudli akan merancang pola ekonomi yang berdaya saing, menciptakan peluang bagi seluruh lapisan masyarakat.
2. Prof. Aswanto: Pilar Hukum dan Kebijakan
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin sekaligus mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Aswanto, membawa pengalaman panjang di bidang konstitusi. Ia akan fokus pada perumusan regulasi strategis yang berbasis keadilan dan transparansi.
3. Dr. Muhammad Idris: Motor Reformasi Birokrasi
Berbekal pengalaman sebagai Sekretaris Daerah Sulawesi Barat dan Kepala Lembaga Administrasi Negara, Dr. Muhammad Idris akan mengawal reformasi birokrasi. Dengan visinya, tata kelola pemerintahan yang efisien dan modern menjadi prioritas utama.
4. Dara Nasution: Pemimpin Era Digital
Lulusan Universitas Oxford dan mantan pegawai Meta ini ditunjuk untuk memimpin digitalisasi layanan publik dan pemberdayaan anak muda. Dengan keahliannya di bidang teknologi, Dara siap membawa Makassar menuju transformasi digital yang inklusif dan inovatif.
5. Prof. Batara Surya: Arsitek Kota Berkelanjutan
Sebagai Guru Besar Tata Kota, Prof. Batara Surya akan mengembangkan tata ruang yang terstruktur dan berkelanjutan. Visi utamanya adalah menciptakan Makassar yang hijau, nyaman, dan ramah lingkungan bagi generasi mendatang.