kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Danny Pomanto Kenang Perjuangan Memimpin Makassar, Kini Kembali Jadi Anak Lorong

Pamit dari Balai Kota, Danny Pomanto Bakal Jadi Konsultan Tata Kota
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama ASN Pemkot Makassar (Dok : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomantoatau yang akrab disapa Danny Pomanto, menyampaikan pesan perpisahan di akhir masa jabatannya.

Dalam pidato terakhirnya, ia menekankan bahwa yang terpenting bukanlah soal waktu yang dihabiskan sebagai pemimpin, tetapi kontribusi nyata bagi masyarakat dan Kota Makassar.

Pemprov Sulsel

Danny mengingat kembali kondisi Makassar saat pertama kali ia menjabat. Saat itu, kota ini dikenal dengan maraknya demonstrasi, konflik antarkelompok, dan kekerasan.

Namun, dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, dalam tiga tahun, tepatnya pada 2017, Makassar berhasil meraih predikat sebagai kota dengan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) terbaik di Indonesia.

“Ini semua adalah hasil kerja keras kita bersama, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Kita berjuang menghadapi berbagai situasi, termasuk dinamika politik, untuk membangun kota ini,” ujarnya, Rabu (19/02).

Dalam pidatonya, Danny menitipkan beberapa pesan kepada aparatur pemerintah di bawah kepemimpinan yang baru, Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham yang bakal dilantik Kamis (20/02) besok.

Danny menegaskan pentingnya loyalitas terhadap visi dan misi kota, bukan sekadar kepada individu. Menurutnya, tidak ada pemimpin yang senang dengan tim yang tidak loyal, karena loyalitas adalah aset yang paling berharga.

Ia mengingatkan bahwa pemerintahan yang baru membawa suasana dan tantangan yang berbeda. Oleh karena itu, aparatur harus mampu beradaptasi dan berkolaborasi dalam menghadapi perubahan tersebut.

Lebih lanjut, Danny mengajak seluruh pegawai untuk tetap memberikan kinerja terbaik bagi pemerintahan yang baru, karena hal tersebut adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat Makassar.

Ia juga mengajak semua pihak untuk mendoakan Makassar serta pemimpin yang akan melanjutkan kepemimpinan, agar bisa memenuhi harapan masyarakat.

Di akhir pidatonya, Danny mengungkapkan perasaannya sebagai manusia biasa yang akan kembali menjadi rakyat.

“Saya lahir di lorong sempit, besok adalah hari bersejarah bagi saya karena saya kembali menjadi anak lorong, kembali menjadi rakyat biasa, dan kembali menjadi profesional,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya masa jabatannya, Danny Pomanto meninggalkan warisan kepemimpinan yang penuh perjuangan dan perubahan bagi Kota Makassar.

Kini, estafet kepemimpinan berada di tangan pemimpin baru yang diharapkan dapat membawa kota ini ke arah yang lebih baik.

harvardsciencereview.com