kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Danny Pomanto Jalani Uji Kelayakan Bakal Calon Gubernur Sulsel di PKS

Danny Pomanto Jalani Uji Kelayakan Bakal Calon Gubernur Sulsel di PKS
Danny Pomanto usai melaksanakan uji kelayakan di Swissbellin Hotel Panakukang (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang lebih dikenal sebagai Danny Pomanto, mengikuti uji kelayakan (fit and proper test) sebagai bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Danny Pomanto membeberkan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh PKS, menurutnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat mendalam dan mampu mengeksplorasi visi dan rencananya untuk masa depan Sulsel.

Pemprov Sulsel

“Di PKS ini, pertanyaan-pertanyaan itu sangat dalam dan mampu mengeksplorasi apa yang ada di pikiran kami untuk masa depan Sulsel,” ujarnya usai melaksanakan uji kelayakan di Swissbellin Hotel Panakukang, Senin (22/047).

Ia menjelaskan bahwa garis besar dari uji kelayakan ini meliputi tiga aspek utama: rencana pengembangan Sulsel, kemampuan untuk memajukan provinsi, dan interaksi politik.

“Garis besarnya mau diapain ini Sulsel, kedua, mampukah saya membuat Sulsel maju, ketiga interaksi politik, kenapa ibu maju, kenapa saya maju. Itu semua pertanyaan-pertanyaan yang harus saya jelaskan karena penjelasan-penjelasan di ruang udara ini berbeda,” tambahnya.

Terkait komitmen meyakinkan PKS, Danny menekankan semangat yang sama untuk memajukan Sulsel merupakan komitmen paling ideal bagi dirinya dan PKS.

“Komitmen itu adalah semangat yang sama untuk memajukan Sulsel. Saya kira PKS punya tekad dalam memberikan dampak dalam kemajuan Sulsel, kami juga begitu. Untuk apa kami maju kalau bikin Sulsel mundur? Makanya saya bilang jangan biarkan Sulsel mundur, semangat itu yang sama, komitmennya di situ,” jelasnya.

Menanggapi kemungkinan adanya kesepakatan politik, Danny menyatakan bahwa diskusi mengenai hubungan kandidat dengan PKS adalah hal yang wajar.

“Saya kira namanya diskusi bagaimana jalan terbaik dari hubungan saya sebagai kandidat dengan partai PKS itu sah-sah saja. Dan banyak hal yang menarik, misalnya saya cari sosok perempuan, di sini ada sosok perempuan juga, kan menarik sekali,” tutupnya.