KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengundang para pemuka agama untuk berdiskusi mengenai polemik izin operasional W Super Club milik Hotman Paris. Pertemuan ini berlangsung di Kediaman Wali Kota Makassar, Jl Amirullah, pada Jumat (31/5).
Danny Pomanto menyatakan pihaknya merasa perlu untuk bertemu langsung dengan ormas-ormas dan pemuka agama guna membahas isu ini.
Dia menegaskan bahwa meskipun surat permintaan penutupan W Super Club diterima oleh Pemkot Makassar, otoritas perizinan sebenarnya bukan di tangan pemerintah kota.
“Saya sudah bertemu dengan ahli ulama Muhammadiyah dan menyampaikan pandangan saya. Kegalauan teman-teman saya rasakan, namun perlu diketahui bahwa otoritas perizinan tidak berada di kota,” ujar Danny.
Dia menekankan bahwa sebagai negara hukum, Pemkot Makassar tidak memiliki wewenang untuk memaksa penutupan klub malam seperti W Super Club.
“Penutupan saya berani lakukan waktu otoritas di tangan saya. Tidak ada wali kota yang tutup klub besar kecuali saya, tapi kita harus menghargai kewenangan. Andai kewenangan ada di kota, hari ini juga saya tutup, tapi ini bukan kewenangan saya,” tegasnya.
Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh video viral Hotman Paris selaku pemilik W Super Clun, yang memancing reaksi dari pemuka agama, yang menuntut penutupan W Super Club dalam waktu 1×24 jam.
Mereka berpendapat bahwa keberadaan klub tersebut mengganggu harkat dan martabat masyarakat, dan berharap ada tindakan penertiban serta penyegelan.
“Inilah gunanya kita berunding, mengawal anak-anak kita selamat dunia akhirat. Bukan hanya W Super Club, tetapi juga tempat-tempat lain yang berpotensi merusak moral, termasuk kafe yang ternyata di dalamnya ada praktik tempat hiburan malam (THM),” tambah Danny.