KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengambil langkah inovatif dalam upaya menurunkan angka stunting di kota tersebut. Ia mengumumkan bahwa dana kelurahan yang semula dialokasikan untuk sosialisasi terkait stunting akan dialihkan untuk program makan bergizi. Menurutnya, langkah ini lebih efektif dalam mengatasi masalah stunting.
“Saya malah ubah dana kelurahan untuk sosialisasi stunting menjadi program makan bergizi, karena program itu lebih bagus dan dampaknya langsung terlihat. Ini juga untuk stunting, kenapa harus banyak sosialisasi? Saya minta diubah menjadi program makan bergizi,” ujar Danny Pomanto, sapaannya.
Danny Pomanto menggambarkan jika alokasi dana sebesar Rp50 juta per kelurahan, maka total dana yang teralihkan bisa mencapai Rp150 juta untuk seluruh kelurahan, dana tersebut cukup besar untuk digunakan dalam kegiatan makan siang bergizi setiap tiga bulan.
“Kalau setiap kelurahan ada lima puluh juta, dan total ada 150 juta, itu besar juga dananya. Jadi setiap kelurahan bisa mengadakan makan siang gratis bergizi setiap tiga bulan,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai alokasi anggaran makan bergizi dari pemerintah pusat, Danny Pomanto menjelaskan bahwa anggaran tersebut terpisah dan mengikuti aturan yang berbeda.
“Iya, itu lain lagi. Kalau dari pusat ada aturannya,” katanya.
Uji Coba Makan Bergizi di Makassar direncakan berlangsung mulai Oktober mendatang. Rencananya, uji coba tersebut mulai dilakukan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 – 2029, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
“Efektifnya kita siap (jalankan uji coba program Makan Berrgizi Gratis di Makassar),” lanjut Danny Pomanto.
Diketahui, Program Makan Bergizi Gratis merupakan program dari Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 – 2029, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Di mana, program Makan Bergizi Gratis ini diperuntukkan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) di seluruh Indonesia dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp71,5 triliun.
Program Makan Bergizi Gratis berisikan menu total harga Rp14 ribu per anak.
