kabarbursa.com
kabarbursa.com

Cuaca Ekstrem Hingga 31 Januari, Pemprov Sulsel Minta Tingkatkan Kesiapsiagaan

Cuaca Ekstrem Hingga 31 Januari, Pemprov Sulsel Minta Tingkatkan Kesiapsiagaan
Ilustrasi cuaca (Dok: KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Peringatan dini cuaca ekstrem telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar untuk 29-31 Januari 2025.

Diprediksi, pada kurun waktu tersebut terjadi hujan lebat dan sangat lebat di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) sehingga rentan terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.

Pemprov Sulsel

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, mengingatkan pemerintah kabupaten kota dan juga masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Ia turut mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan agar selalu waspada.

“Kami mengimbau agar masyarakat khususnya yang berada di zona rawan, seperti yang berada di daerah lereng atau pegunungan, pesisir, untuk waspada. Dan kepada aparat pemerintah terdepan seperti kepala lembang atau desa, RT dan RW untuk senantiasa memantau warganya, sehingga apabila ada hal-hal yang rawan untuk melakukan langkah evakuasi atau upaya penyelamatan terhadap warga,” ujar Amson Padolo, Selasa (28/01).

Peringatan dini cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang bertepatan dengan libur panjang sehingga banyak warga yang berlibur ke luar daerah, juga menjadi perhatian pemerintah.

Ia meminta kepada masyarakat, sesuai dengan arahan dari Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, agar senantiasa waspada dalam perjalanan pulang, serta menghindari terjadinya kemacetan parah apabila terjadi hujan lebat.

“Karena kemungkinan ada wilayah tertentu yang tergenang hingga menimbulkan kemacetan. Serta menghindari jangan sampai ada wilayah tertentu yang banjir atau longsor,” tukasnya.

Bagi daerah yang rawan banjir seperti beberapa waktu lalu, Amson meminta masyarakat dapat melihat dan memantau perkembangan kondisi cuaca.

Apabila situasi tidak memungkinkan dan berada pada zona yang rawan, dianjurkan untuk segera mengungsi serta menyampaikan kepada pemerintah setempat agar dapat dilakukan evakuasi.

“Ini juga dimaksudkan agar warga  senantiasa menyimpan peralatan elektronik atau dokumen penting pada tempat yang aman. Atau apabila wilayahnya berada pada zona berbahaya, dokumen atau peralatan elektroniknya aman,” imbuhnya.

Untuk warga yang memiliki anak yang masih kecil atau berada pada usia rentan, Amson meminta untuk memperketat pengawasan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. Mengingat ada beberapa kejadian, anak-anak terjatuh ke drainase atau genangan, hingga tenggelam dan meninggal dunia.

“Kita berharap dijauhkan dari bencana dengan memperbanyak doa dan menjaga kesehatan,” ucapnya.

Lebih jauh Amson menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel telah melakukan langkah kesiapsiagaan dengan menyiapkan buffer stok logistik di kabupaten kota, sehingga apabila terjadi bencana pendistribusian bantuan bisa lebih cepat.

“Jadi, SOP kebencanaan mewajibkan kita melakukan upaya pemberian logistik kepada wilayah terdampak bencana, sehingga jauh hari sebelumnya sudah menyiapkan logistik di kabupaten kota,” bebernya.

BPBD Sulsel juga telah meminjamkan perahu polyethilene di beberapa kabupaten kota yang rawan banjir. Juga menyiagakan mobil tangki air bersih, sehingga apabila ada yang terdampak bencana memudahkan untuk penyaluran air bersih.

Pihaknya juga telah menyampaikan ke OPD terkait atau instansi terkait untuk senantiasa melakukan upaya mitigasi kebencanaan seperti jauh hari sebelumnya, melakukan apel bersama dengan Balai Besar Pompengan, sehingga sungai-sungai dan drainase yang merupakan tanggungjawab balai dilakukan upaya pembersihan sehingga air mengalir lancar.

“Dengan unit terkait lainnya, juga dilakukan penyiagaan alat berat di daerah yang berada pada zona rawan longsor untuk memudahkan membuka akses,” tegasnya.

Amson menambahkan, penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD, tapi pentahelix. Pemerintah, perguruan tinggi, pihak swasta, bahkan media, semua harus terlibat dalam penanganan terkait kebencanaan.

“Diperlukan kerjasama dan koordinasi keterpaduan, sehingga dalam penanganan bencana bisa terlaksana baik dan kita harap bila terjadi bencana tidak menimbulkan korban baik harta maupun jiwa,” tuturnya.

Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, menyampaikan, prakiraan cuaca pada 29 sampai 31 Januari 2025, hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Kota Parepare, Kabupaten Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, serta sebagian Pinrang. Kemudian, Kabupaten Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.

“Untuk skala lokal, berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo,” jelas Irwan Slamet dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/01).

Untuk potensi angin kencang, diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel bagian tengah hingga Sulsel bagian selatan. Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulsel.

“Gelombang dengan kategori sedang, 1,25 – 2,5 meter, terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairan Timur Kepulauan Selayar, Laut Flores Utara, Laut Flores Barat, Perairan Pulau Bonerate – Kalaotoa Bagian Utara, dan Perairan Pulau Bonerate – Kalaotoa Bagian Selatan,” jelasnya.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk Kota Parepare, Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo.