KabarMakassar.com — Nasib malang menimpa Mutlik (39) seorang petugas Non ASN Dinas Perhubungan Sulsel warga BTN Graha Indah Samata, Gowa, pada Sabtu (15/06).
Dimana, jari kanannya ditikam di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Daya, dekat kantor Dinas Perhubungan Sulsel.
Mutlik yang sedang menjalani perawatan medis di RSUD Daya mengungkapkan, saat baru tiba di kantornya, dia didatangi Ahmad Ismail bersama adiknya. Keduanya datang dengan mobil pick-up.
Ahmad diketahui bekerja sebagai koordinator bus perhubungan. Informasi yang dihimpun, Mutlik sebelumnya adalah sopir bus Dinas Perhubungan yang kemudian dimutasi sebagai petugas jaga di Pos Kantor Dishub Sulsel.
Tidak lama setelah itu, terjadi cekcok mulut antara Mutlik dan Ahmad.
Menurut keterangan Mutlik, Ahmad memberikan kode kepada adiknya. Tidak lama kemudian, adik Ahmad membawa sebuah benda dan menyerahkannya kepada kakaknya. Benda tersebut ternyata adalah badik, senjata tradisional khas Bugis-Makassar.
Ahmad kemudian mencabut badik tersebut dan menyerang Mutlik. Meskipun Mutlik berusaha menghindar dan membela diri, ia tetap terkena serangan yang melukai jari kanannya. Mutlik yang terluka kemudian melarikan diri, namun kedua pelaku mengejarnya.
Korban yang berhasil dicegat tiba-tiba dikeroyok dan ditikam menggunakan badik, menyebabkan luka serius di beberapa bagian tubuhnya, termasuk luka parah di dahi yang mengeluarkan darah.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera mengevakuasi Mutlik dan membawanya ke RSUD Daya untuk mendapatkan perawatan medis. Tangan dan dahi korban diperban akibat luka-luka yang dideritanya.
Kapolsek Biringkanaya Makasssar Kompol Tamrin membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, telah ada laporan penganiayaan dan kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian unit Reskrim Polsek Biringkanaya.
“Dimana, kasus penganiayaan ini masih dalam proses penyidikan di Polsek Biringkanaya,” bebernya.
Perkelahian di kantor Dinas Perhubungan Sulsel ini mengindikasikan adanya ketidakharmonisan yang mungkin disebabkan oleh konflik internal, meskipun pemicunya belum diketahui secara pasti.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, A. Erwin saat dikonfirmasi melalui WhatsApp belum ada respon.
Hingga berita ini ditayangkan, kepala dinas perhubungan belum memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa yang terjadi di lingkungan Dinas Perhubungan tersebut.