kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Cek Jadwal Shalat di Makassar, 27 Juli 2024

Berikut Jadwal Shalat Makassar, Sabtu 23 November 2024
Ilustrasi Shalat (Dok : kabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Shalat merupakan jalinan hubungan antara umat muslim dengan Allah SWT yang harus disertai dengan ketulusan dan penghormatan. Ini adalah bentuk syukur atas nikmat yang berlimpah. Ketika shalat maka menjadi waktu yang paling dekat dengan-Nya. Oleh karena itu, muslim perlu mengetahui jadwal shalat agar tahu kapan awal waktu shalat di setiap shalat wajib.

Berdasarkan laman resmi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam berikut jadwal shalat Makassar pada Sabtu (27/07) yang bisa dijadikan sebagai petunjuk untuk mengetahui waktu shalat:

Pemprov Sulsel

Imsak: 04.44 WITA

Subuh: 04.54 WITA

Terbit: 06.09 WITA

Duha: 06.38 WITA

Dzuhur: 12.12 WITA

Asar: 15.34 WITA

Magrib: 18.08 WITA

Isya: 19.21 WITA

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum shalat:

1. Suci dari hadas besar dan kecil

Syarat sah shalat adalah harus memastikan bahwa diri bersih dari hadas besar maupun kecil. Hadas kecil berupa kentut, buang air kecil dan besar, terkena kotoran, dan lain-lain. Untuk menghilangkan hadas kecil ini, hanya perlu mengambil wudhu untuk menyucikan kembali diri. Sedangkan, hadas besar adalah keadaan seorang laki-laki yang tengah mengalami mimpi basah dan seorang perempuan yang sedang mendapatkan haid atau nifas. Muslim yang mengalami hal itu, agar dirinya kembali suci, perlu melakukan yang namanya mandi besar atau mandi junub terlebih dahulu sebelum melaksanakan salat agar badannya kembali suci.

2. Menutup aurat

Hal yang harus di perhatian sebelum salat selanjutnya adalah, menutup aurat. Sebelum melaksanakan shalat dan setelah mengambil wudhu, pastikan pakaian yang anda kenakan sudah menutupi aurat anda. Periksa, apakah ada yang tersingkap, kekecilan, atau yang lainnya yang sekiranya berpotensi terbuka ketika shalat berlangsung. Namun, menutup aurat pun tidak cukup, anda juga harus memastikan, pakaian yang di gunakan itu bersih dan rapi. Seperti firman Allah dalam QS Al A’raf ayat 31 yang mengatakan, “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid.”

3. Suci badan, pakaian, dan tempat untuk shalat

Selanjutnya, hal yang harus anda perhatikan sebelum shalat adalah, suci badan, pakaian, dan tempat shalat. Jika ingin melaksanakan shalat, tiga hal itu harus di perhatikan. Badan anda harus suci dari hadas besar ataupun kecil, pakaian anda harus bersih dan rapi, juga tempat shalat harus suci dari najis apapun, barulah anda dapat melaksanakan shalat dengan khusyu.

4. Menghadap kiblat

Menghadap kiblat merupakan hal yang harus anda perhatikan sebelum shalat. Ini adalah syarat sah shalat yang terpenting. Menghadap kiblat di sini maksudnya adalah menghadap ke arah Ka’bah atau Masjidil Haram. Jika semisal anda sedang di lokasi yang tak ada arah petunjuknya, Anda boleh menghadap manapun ke arah yang anda yakini sebagai kiblat. Sesungguhnya Allah memang selalu mempermudah urusan umatnya perihal shalat.

5. Sudah masuk waktu shalat

Hal terakhir yang harus anda perhatikan sebelum shalat adalah, waktu shalat. Sebelum shalat, anda harus paham, apakah telah memasuki waktu shalat yang sesuai dengan lima waktu shalat wajib.

Berikut tiga shalat sunnah yang dapat di lakukan secara rutin:

1. Rawatib, shalat sunnah yang dikerjakan antara azan dan iqamah, kecuali yang pelaksanaannya setelah shalat wajib.

2. Dhuha’, dikenal sebagai shalat tanda syukur dan gembira kepada Allah.

3. Shalat tahajud, shalat malam yang dilaksanakan sesudah tengah malam dan setelah tidur.

Sebelum shalat maka perlu untuk melaksanakan wudhu atau bersuci dari hadas kecil yang merupakan salah satu syarat sah shalat. Wudhu akan dianggap sah jika melaksanakan 6 wajib wudhu, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Agama berikut:

1. Niat wudhu, pelaksanaan niat wudhu dalam hati berbarengan ketika membasuh wajah, adapun lafal niat wudhu yang dapat dibaca adalah:

نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaytu raf‘al hadatsi lillāhi ta’ālā.

نَوَيْتُ فَرْضَ الوُضُوْءِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaytu fardhal wudhū’i lillāhi ta’ālā.

نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaytul wudhū’a lillāhi ta’ālā.

نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عَنِ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaytut thahārata anil hadatsi lillāhi ta’ālā.

2. Membasuh wajah, menurut Imam Nawawi, batas wajah dalam wudhu secara vertikal adalah antara tempat tumbuhnya rambut hingga dagu bagian bawah. Secara horisontal, antara kedua telinga tangan-kiri.

3. Membasuh kedua tangan hingga siku, dalam membasuh tangan, seluruh kulit, kuku, dan rambut mulai ujung jari hingga siku harus terbasuh. Termasuk kulit di bawah kuku. Karena itu, kulit yang ada bawah kuku perlu dijaga kebersihannya agar tak ada kotoran yang dapat mengahalangi air sampai pada kulit.

4. Mengusap sebagian kepala, batasan minimal mengusap sebagian kepala adalah sampainya air ke sebagian kecil kepala atau sehelai rambut yang tumbuh di area kepala. Adapun mengusap rambut yang menjuntai di luar area kepala (misalnya rambut kepala yang menjuntai di wilayah bahu atau punggung) maka itu dianggap tidak sah.

5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dalam membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki ini adalah semua bagian anggota tubuh yang ada pada area tersebut seperti rambut, kuku dan sebagainya.

6. Tertib, melakukan kegiatan wudhu tersebut secara berurutan sebagaimana urutan di atas, yakni dimulai dengan niat dan membasuh muka, membasuh kedua tangan beserta kedua siku, mengusap sebagian kecil kepala, dan diakhiri dengan membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki.