KabarMakassar.com — Badan Pengawan Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Stakholder media, dalam mencegah berita hoaks mendekati peniliha kepala daerah (Pilkada) 2024.
Kepala Divisi Data dan Informasi Bawaslu Sulsel, Alamsyah mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk para stakholder media, agar dapat bersama-sama melakukan pengawasan terkait berita hoaks di tahapan pemilu.
“Tentu ini sangat penting, karena salah satu menjadi kerawanan pemilihan kita adalah bagaimana mencegah namanya berita hoaks kemudian ujaran kebencian dan tentu personil kita di bawaslu terutama staf kehumasan adalah garda terdepan untuk mempublikasi data atau hasil pengawasan di tahapan pemilihan ini,” kata Alamsyah kepada awak media, Sabtu (28/07).
Kegiatan ini dihadiri oleh para jurnalistik dan seluruh humas Bawaslu dari 24 kabupaten kota di Sulsel, dan juga menghadirkan narasumber yakni Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Thamzil Thahir dan Koordinator Wilayah Mafindo Makassar, Andi Fauziah Astrid, yang berlangsung di salah satu hotel di kota Makassar, Jumat (27/07) kemarin.
“Yang kami undang perwakilan dari dua staf kabupaten kota, dan itupun juga mereka harus mengantisipasi juga tetap tahapan di masing-masing kabupaten kota,” ujarnya.
Selain itu, menurut Alamsyah bahwa kegiatan ini juga sebagai bentuk penambahan ilmu staff humas Bawaslu kabupaten kota terkait pemebritaan dan juga dapat menambah kapasitas mereka dalam dunia jurnalistik.
“Alhamdulillah relatif kondusif cuma memang karena teman-teman di birokrasi memang ini perlu dibekali peningkatan kapasitas terkait , karena kami anggap jurnalis ini sebuah profesi tentu teman teman di pengawasan terutama staff ini harus juga menambah ilmu di dunia itu,” tuturnya.
Alamsyah juga mengucapkan terima kasih kepada stakholder media yang telah menjadi pengawas dalam Pilkada yang akan digelar 27 November mendatang.
“Untuk kegiatan hari ini kami berterimaksih kepada teman-teman media karena menjadi bagian dari pada stakeholder penyelenggaraan pemilihan dan kami mengharapkan bahwa partisipasi atau pengawasan partispasi ini media adalah bagian dari pada itu,” ucapnya.
Lebih jauh, Alamsyah mengatakan bahwa saat ini pihak Bawaslu telah fokus pada tahapan pengawasan pemuhktahiran data pemilih untuk menjamin pencocokan dan penelitian (Coklit) berjalan dengan lancar.
“Pada tahapan kali ini, kita sekarang fokus di pengawasan pemukhtakhiran data pemilih dan sampai hari ini masih berjalan lancar,” ungkapnya.
Meski berjalan dengan lancar, Alamsyah menuturkan bahwa pihaknya akan terus memastikan setiap orang telah memenuhi syarat untun memilih dan mempunyai hak pilih di 27 November nantinya.
“Kalau masalah pantarlih tentu memang banyak dinamikanya karena yang kita hadapi adalah orang, jadi pemukhtahiran data pemilih ini yang kita hadapi adalah bagaiman terutama pemilih kita ini dengan segala macam dinamikanya, kita pastikan dalam pengawasan itu, terutama nanti ujungnya bagaimana mereka dalam mengawal hak pilih mereka di tanggal 27 November 2024, dipastikan bahwa pemilih ini memang memenuhi syarat untuk memilih atau dipastikan pula bahwa pemilih ini tidak memenuhi syarat untuk di TPS nanti itu,” terangnya.
Namun, Alamsyah mengatakan bahwa potensi pelanggaran sifatnya masih potensial. Sehingga pihaknya masih terus melakukan pengawasan dan penindakan jika ditemukan pelanggaran.
“Saat ini potensi pelanggaran itu masih sifatnya potensi karena sebenarnya kalau di penindakan kita ini tentu kita akan menindak atau mendapatkan laporan misalnya untuk kita tindak lanjuti dalam bentuk persidangan, dan sampi saat ini pengawasan kita belum sampai ke personil penindakan,” pungkasnya.