KabarMakassar.com — Salat, sebagai kewajiban yang tak terpisahkan bagi umat Muslim, adalah ibadah yang dilakukan dengan menghadap ke arah kiblat di Makkah, Arab Saudi.
Pada awalnya, kiblat umat Islam terletak di Baitul Maqdis, Palestina. Kemudian, Allah SWT memerintahkan untuk memindahkan kiblat ke Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah.
Kisah Perpindahan Arah Kiblat, seperti yang diceritakan dalam buku “Sejarah Ibadah” karya Syahruddin EL-Fikri, menggambarkan Rasulullah SAW menghentikan salatnya sesaat setelah turunnya ayat tersebut. Beliau kemudian memutar 180 derajat, dan jemaah lainnya mengikuti perubahan arah tersebut.
Perpindahan arah kiblat ini menimbulkan olok-olokan dari kaum Yahudi dan Nasrani, namun juga menandakan kedaulatan umat Islam, memperkuat solidaritas di antara mereka.
Umat Islam di luar Makkah dapat menentukan arah kiblat dengan menggunakan handphone (HP), baik melalui Google Maps, aplikasi arah kiblat, atau menggunakan kompas.
Langkah-langkah ini memastikan ketaatan dalam ibadah mereka, membantu umat Islam menjalankan salat dengan penuh keyakinan dan ketepatan waktu.