kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Bupati Maros Serahkan Trofi Kalpataru 2023 Kepada Iwan Dento

banner 468x60

KabarMakassar.com — Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam menyerahkan Trofi penghargaan Kalpataru 2023 dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada aktivis Lingkungan Hidup, kepada Muhammad ikhwan AM atau akrab disapa Iwan dento.

Penyerahan trofi penghargaan ini dilaksanakan saat usai upacara hari kesadaran Nasional, Senin (19/06).

Pemprov Sulsel

Penghargaan ini bentuk apresiasi Presiden RI kepada individu atau kelompok yang telah berkontribusi secara signifikan dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 

Aktivis lingkungan iwan dento bersama masyarakat setempat, memperjuangkan untuk menjaga dan merawat Karst Rammang Desa Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros.

Berdasarkan nomor : SK.545/MENLHK/PSKL/PSL.3/5/2023 tentang Penerima Penghargaan Kalpataru 2023, Surat Keputusan dari Kementrian Lingkungan Hidup, Nama Iwan muncul sebagai penerima kalpataru kategori perintis lingkungan.

Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam menyampaikan rasa syukur dan apresiasi sebesar-besarnya terhadap iwan dento beserta masyarakat sekitarnya yang telah memperjuangkan kelestarian lingkungan.

“Alhamdulillah, saudara kita iwan dento mendapatkan trofi kalpataru, penghargaan pertama yang didapatkan di Kabupaten Maros, ini hasil kerja keras saudara kita dan masyarakat sekitar untuk tetap mempertahankan kelestarian alam kita”

Lebih lanjut bupati mengungkapkan capaian tertinggi yang dicapai kabupaten Maros selama masa kepemimpinannya bersama wakil bupati Maros Hj. Suhartina Bohari, yaitu, telah diraihnya penetapan kawasan geopark Maros-Pangkep Oleh UNESCO.

Menurutnya, lokasi itu merupakan warisan sejarah yang ada di Kabupaten Maros, keindahan Karst terbesar ke-2 di Dunia ini menjadi daya tarik destinasi wisata khas Kabupaten Maros. Upaya perlindungan lingkungan terus digerakkan agar kelak dapat dinikmati oleh generasi penerus.

“Jika ingin mengeksploitasi alam bisa saja keuntungannya besar tapi hanya menguntungkan personal saja, tapi dampaknya malah merugikan masyarakat dan ekosistem alam, maka dari itu dimasa kepemimpinan kami, menjadi tujuan besar melestarikan lingkungan agar keseimbangan ekosistem terjaga dan kawasan karst bisa dinikmati hingga anak cucu kita” ungkapnya.

Saat ditemui, Aktivis Lingkungan Iwan Dento mengaku, upayanya sejak tahun 2009 silam untuk menjaga rammang-rammang bersama masyarakat, menolak kehadiran tambang karst. Hingga akhirnya tahun 2015 penolakannya membuahkan hasil izin tambang pun diberhentikan, dan sampai saat ini rammang-rammang menjadi tempat wisata.

Ia mengaku, karst rammang-rammang merupakan peninggalan pra sejarah tertua di dunia dan merupakan identitas warisan budaya yang tentu saja harus dipertahankan.

“Jika itu hilang, artinya ada 2 hal besar yang akan menjadi masalah bagi kita yaitu ruang hidup dan identitas, ini nilai tertinggi yang dimiliki jgn sampai krisis identitas karena kepentingan eksploitasi” tegasnya.

Rammang-rammang masuk ke dalam bagian dari Geopark Maros-Pangkep yang kini telah diakui UNESCO. Artinya, akan ada intervensi dunia terhadap aktivitas-aktivitas ekstraktif yang terjadi di kawasan karst Maros Pangkep terutama di kawasan Rammang-rammang.

Harapannya, para stakeholder komitmen dan konsisten untuk selalu melibatkan masyarakat setempat.