kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Bupati Maros Resmikan Saoraja Karaeng Loe ri Pakere: Simbol Pelestarian Budaya

Bupati Maros Resmikan Saoraja Karaeng Loe ri Pakere: Simbol Pelestarian Budaya
Bupati Maros, AS Chaidir Syam, secara resmi membuka Saoraja Karaeng Loe ri Pakere (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Bupati Maros, AS Chaidir Syam, secara resmi membuka Saoraja Karaeng Loe ri Pakere, Senin (12/08) yaitu sebuah rumah adat yang terletak di Desa Bontotallasa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, serta sejumlah anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Peresmian rumah adat ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Chaidir Syam.

Pemprov Sulsel

Dalam pidatonya, Chaidir mengungkapkan bahwa proses pembangunan Saoraja tersebut telah melalui berbagai tahapan diskusi dan kajian yang mendalam, melibatkan para ahli cagar budaya.

“Saoraja ini adalah replika dari bangunan bersejarah yang dulunya pernah ada. Kami memastikan bahwa setiap tahapan pembangunannya dilakukan dengan mengacu pada penelitian yang ketat dari tim ahli,” ujar Chaidir.

Lebih lanjut, Bupati Chaidir menekankan bahwa pembangunan rumah adat ini bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya dan tradisi yang telah diwariskan di Kabupaten Maros.

“Saoraja Karaeng Loe ri Pakere ini merupakan simbol penting dari adat dan budaya masyarakat Maros. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak dahulu kala,” jelasnya.

Rumah adat yang dibangun di atas lahan seluas satu hektare ini akan difungsikan sebagai pusat kegiatan adat di Maros.

“Kami masih akan melakukan beberapa perbaikan di area sekitarnya agar rumah adat ini dapat berfungsi dengan maksimal sebagai tempat berbagai acara adat,” tambah Chaidir.

Di samping itu, Bupati Chaidir Syam juga berharap agar Saoraja Karaeng Loe ri Pakere dapat menjadi destinasi budaya yang edukatif, terutama bagi kalangan pelajar yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan budaya Maros.

“Kami berharap tempat ini bisa menjadi sarana bagi generasi muda untuk lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya kita,” tutupnya.

PDAM Makassar