KabarMakassar.com — Pihak keluarga Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar menyebut, AKP Dadang Iskandar sebagai pengkhianat di dalam institusi kepolisian, sebab pelaku dengan berani menghabisi nyawa sesama anggota Polri.
Paman korban, Brigjen TNI Elphis Rudy meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mengusut penyebab penembakan yang dilakukan AKP Dadang, dan tidak kalah dengan pengkhianat Polri.
“Kami mohon jngan kalah dengan pengkhianat Polri pengkhianat bangsa pengkhianat rakyat, jangan kalah dengan produk gagal,” kata Brigjen Elphis disela-sela dimakamkan Kompol Ryanto, Minggu (24/11).
Pernyataan Brigjen Elphis yang menggap AKP Dadang sebagai produk gagal di institusi Polri, sebab ia menduga pelaku sudah biasa menghilangkan nyawa orang tanpa ampun.
“Kenapa saya bilang produk gagal, karena saya yakin orang ini sudah sangat biasa melakukannya. Dengan mudahnya mengeksekusi tanpa ampun seorang yang tidak waspada, sudah sangat terbiasa, mungkin sudah melakukan seumur hidupnya,” ungkapnya.
Meski demikian, Brigjen Elphis merasa bangga dengan sikap Kompol Ryanto Ulil yang tetap berpegang teguh pada prinsipnya dan integrasinya dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri.
“Kami bangga dengan integritasnya, kami sebenarnya sangat ikhlas kami pasrah, kami diajarkan untuk mengampuni,” katanya.
Namun, kata Brigjen Elphis bahwa pihak keluarga tetap minta agar kasus penembakan hingga menewaskan ponakannya itu dapat ditegakkan seadil-adilnya dan memberikan hukuman yang setimpal bagi tersangka.
“Kami sudah mengampuni, namun demikian keluarga juga mengharapkan bahwa hukum tidak boleh, tidak ditegakkan, jangan sia-siakan pengorbanan ananda Ryan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, AKP Ryanto Ulil Anshar yang merupakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan tewas setelah ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Peristiwa itu terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), pada Jumat (22/11) kemarin.
Jenazah korban diterbangkan dari Sumatera Barat ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, kemudian dijemput oleh Dansat Brimob Polda Sulsel, Komnas Pol Heru Novianto, dan dibawah kerumah duka sekitar pukul 01.00 WITA, Sabtu (23/11).
Pihak keluarga menganggap kematian Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshari sebagai pahlawan, karena kepergiannya di saat menjalankan tugasnya sebagi anggota Polri.
Diketahui, AKP Ryanto Ulil ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar usai menangkap sejumlah pelaku tambang gali C di wilayahnya.
“Ryan ini juga termasuk pahlawan keluarga dan pahlawan di kepolisian, karena dia gugur dalam melaksanakan tugasnya,” kata paman korban, Fery Daniel Mangin, Sabtu (23/11).
Jenazah AKP Ryanto saat ini telah berada di rumah duka Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar, dan akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sirina Pacce yang berada di belakang kantor Polda Sulsel, Minggu (24/11).
“Ada upacara pemakaman untuk keluarga dari pihak gereja dan pihak upacara kepolisian,” jelasnya.
Fery menerangkan bahwa telah dijadwalkan terlebih dahulu proses ibadah, sebelum jenazah dibawah ke pemakaman yang dilakukan oleh pihak gereja. Lalu prosesi pemakaman AKP Ryanto akan dilakukan secara militer.
“Insyallah pukul 9 pagi, itu ada ibadah singkat setelah itu dilanjutkan dengan upacara protokoler pemakaman,” tuturnya.
“Ada juga biasanya, polisi disetiap pemakaman ada tembakan salvo dan doa dari pihak gereja sebelum diturunkan ini petinya,” tambahnya.
Pihak keluarga pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit atas kenaikan pangkat Ryanto Ulil dari AKP ke Kompol. Tidak hanya itu, keluarga korban juga berterimakasi pada Kodam dan jajarannya, Kodim, Arhanud dan seluruh komandan Brimob, serta letting-letting AKP Ryanto dibawa kordinir AKP Alfian dan seluruh ucapan duka cita.
“Kami sangat berterimakasih Kapolri dan jajarannya,Polda Sumatera Barat. Terimakasih banyak khususnya kepada Kapolri yang sudah memberikan apresiasi yang luar biasa untuk kenaikan pangkat pada almarhum ini, dari AKP ke komisaris polisi (Kompol),” pungkasnya.