kabarbursa.com
kabarbursa.com

BMKG Prediksi Makassar Hingga Toraja Diguyur Hujan Mulai Oktober

BMKG Prediksi Makassar Hingga Toraja Diguyur Hujan Mulai Oktober
Tangkapan layar Kepala Stasiun Klimatologi Sulsel, Ayi Sudrajat pada konferensi pers prediksi musim hujan secara virtual oleh BMKG Stasiun Klimatologi Sulsel (Dok: Nofi KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar konferensi pers prediksi awal musim hujan secara virtual. Berdasarkan prediksi, Makassar hingga Toraja diguyur hujan mulai bulan Oktober 2024.

Awal musim hujan tahun 2024/2025 Provinsi Sulsel pada bulan Oktober nanti akan terjadi di seluruh wilayah Makassar, Enrekang, Parepare, Pinrang, sebagian besar Barru, Gowa, Maros, Pangkep, Tana Toraja, bagian utara Bantaeng, dan Takalar. Sebagian kecil barat Sidrap, bagian barat Bulukumba, Sinjai dan Soppeng, bagian barat dan selatan Luwu, bagian barat daya Bone dan Palopo, bagian utara Wajo dan bagian selatan Toraja Utara.

Pemprov Sulsel

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Sulsel, Ayi Sudrajat menyebut pemberitahuan prediksi awal musim hujan tersebut dilakukan sebagai bentuk mitigasi kepada seluruh lapisan stakeholder dan masyarakat, terlebih yang berhadapan langsung dengan cuaca.

“Ini merupakan tindakan mitigasi atau pencegahan, agar tidak terganggu dengan bencana iklim ekstrim,” ujarnya.

Diketahui, awal musim hujan menjadi angin segar bagi masyarakat terlebih karena cuaca panas belakangan ini. Suhu panas yang terjadi saat ini disebabkan karena masih dalam kondisi musim kemarau, dimana tutupan awan kurang yang menyebabkan wilayah daratan lebih banyak menerima panas matahari serta kurangnya curah hujan semakin menambah panas dan kurangnya cadangan air tanah.

Forecaster Staklim Sulsel, Vidyana Andika menyatakan jika awal musim hujan ditandai curah hujan selama 1 dasarian atau 10 hari yang jumlahnya lebih dari 50 mm dan diikuti 2 dasarian berikutnya, atau jumlah curah hujan selama 3 dasarian berturut-turut lebih dari 150 mm.

“Sifat hujan ditetapkan berdasarkan perbandingan antara jumlah curah hujan selama periode musim hujan terhadap rata-ratanya dalam rentang yang sama. Bawah normal apabila perbandingannya kurang dari 85 persen, normal jika perbandingannya 85 persen sampai dengan 115 persen, dan atas normal jika perbandingannya lebih besar dari 115 persen,” jelasnya.

Ia melanjutkan, sifat hujan periode musim hujan 2024/2025 diprediksi atas normal sebanyak 18 ZOM atau sebesar 75 persen dan normal sebanyak 6 ZOM atau 25 persen.

“Apabila dibandingkan dengan normal, prediksi awal musim hujan 2024/2025 umumnya maju sebanyak 12 ZOM atau 50 persen serta sama sebanyak 6 ZOM atau 25 persen,” tuturnya.

Ia mengatakan, perbandingan awal musim merupakan maju atau mundurnya awal musim hujan yang diprediksi dibandingkan dengan normalnya. Dimana maju berarti lebih awal dari normalnya, sedangkan sama berarti sama dengan normalnya dan mundur lebih lambat dari normalnya.

“Normal awal yaitu November dasarian I, sedangkan prediksi awal yaitu Oktober dasarian III, sehingga perbandingannya adalah maju,” pungkasnya.

PDAM Makassar